Repelita Jakarta - Pakar telematika Roy Suryo kembali buka suara mengenai isu dugaan ijazah palsu yang menyeret nama mantan Presiden Joko Widodo.
Menurut Roy, persoalan ini sebenarnya sangat sederhana dan dapat diselesaikan dengan cepat asalkan ada itikad baik dari pihak yang bersangkutan.
Roy menilai perkara ini sengaja dibuat berbelit meski Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik sudah mengatur hak publik untuk mengetahui kebenaran data milik pejabat negara.
Sebenarnya simple jika aslinya memang ada, namun dibuat rumit karena adanya cuman palsu, ucap Roy pada Rabu, 30 Juli 2025.
Ia mengutip pasal 18 ayat 2 dalam Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik Nomor 14 Tahun 2008 sebagai dasar agar publik bisa melihat dokumen yang selama ini menjadi polemik.
Roy menilai langkah berlebihan seperti menyewa pengacara hingga mempidanakan pihak lain hanya memperkeruh suasana di tengah masyarakat.
Artinya sekali lagi kalau memang ada aslinya, tinggal ditunjukkan saja beres, tidak usah terlalu banyak tingkah sampai sewa lawyer, kokehan polah dan tega mengkriminalisasi alias mempidanakan sesama anak bangsa, keluh Roy.
Sementara itu, kuasa hukum Jokowi, Yakup Hasibuan, sebelumnya menjelaskan alasan ijazah asli tak kunjung diperlihatkan ke publik.
Menurut Yakup, ada potensi keributan yang tidak terkendali jika dokumen tersebut benar-benar dibuka secara bebas ke masyarakat.
Penjelasan ini menuai beragam reaksi, termasuk dari politisi PDIP Ferdinand Hutahaean yang justru menilai alasan tersebut tidak logis.
Kalau alasan Lawyernya bilang nanti chaos, rakyat akan meminta ijazah asli semua pejabat, nggak seperti itu lah, kata Ferdinand pada Rabu, 18 Juni 2025.
Ferdinand menilai selama sejarah Indonesia merdeka, belum pernah ada permintaan rakyat untuk melihat ijazah asli pejabat negara kecuali jika muncul dugaan serius mengenai keabsahan dokumen tersebut.
Atau ijazah pejabat negara, kecuali terindikasi memang punya rekam jejak yang patut diduga memalsukan ijazah. Ini kan Jokowi yang pertama sekali, tegasnya.
Ia pun menegaskan bahwa polemik ini harus segera diakhiri dengan sikap terbuka dari pihak yang dituduh, bukan dengan mengulur waktu atau sekadar menunjukkan bukti pendukung lain yang tidak menjawab pertanyaan utama publik.
Makanya Jokowi tampillah, tunjukkan ijazahnya, gak usah tunjukkan foto, pernah bayar uang kuliah. Banyak yang pernah kuliah sampai semester tujuh tapi DO, gagal, kata Ferdinand.
Ia menilai publik sudah lelah dengan polemik yang berlarut-larut tanpa kejelasan yang pasti.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok