
Repelita Yogyakarta - Polemik terkait keaslian ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, kembali memanas usai kehadirannya di acara reuni Angkatan 1980 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) di Sleman, DI Yogyakarta, akhir pekan lalu.
Peneliti politik senior Profesor Ikrar Nusa Bhakti menilai pertemuan tersebut tidak ubahnya sebuah acara settingan yang sarat kepentingan.
Ikrar menyoroti bagaimana Jokowi terlihat berbeda dari peserta lain karena tidak mengenakan seragam reuni seperti yang lazim dilakukan para alumnus.
Menurutnya, Jokowi justru datang dengan pakaian putih dan celana formal, gaya khas yang sering ia gunakan semasa menjabat Presiden.
“Karena Presiden ke-7 RI Joko Widodo yang hadir tidak membaur, menyatu dengan mereka yang hadir,” kata Ikrar dalam potongan video yang beredar, Kamis 31 Juli 2025.
Ikrar pun menyinggung bahwa momen reuni biasanya menjadi ajang nostalgia antar alumni yang saling mengenal, namun fakta di lapangan menunjukkan sejumlah peserta bukan berasal dari kalangan mahasiswa.
Ia bahkan menyebut beberapa di antaranya diduga berprofesi sebagai calo bus antarkota dan tukang parkir.
Situasi ini semakin memicu kecurigaan publik karena reuni tersebut digelar di tengah memanasnya isu dugaan ijazah palsu Jokowi yang masih bergulir di meja kepolisian.
Dalam pertemuan itu, Jokowi sempat memberikan sambutan di hadapan puluhan orang yang disebut sebagai alumnus Fakultas Kehutanan UGM.
Diketahui sebelumnya, tuduhan mengenai ijazah Jokowi sempat diangkat oleh Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) bersama tokoh-tokoh seperti Rismon Sianipar, Roy Suryo, dan Dokter Tifauzia Tyassuma alias Dokter Tifa.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

