Repelita Sleman - Reuni Angkatan 1980 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang baru saja digelar di Sleman, DI Yogyakarta, memicu tanda tanya lantaran dianggap tidak wajar oleh pengamat politik senior, Profesor Ikrar Nusa Bhakti.
Menurut Ikrar, pertemuan yang dihadiri Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, itu tidak menunjukkan suasana reuni yang sebenarnya karena Jokowi terlihat tidak berbaur dengan para peserta lain.
Ia menyoroti penampilan Jokowi yang datang tanpa mengenakan seragam sama seperti peserta reuni lainnya, melainkan tetap tampil dengan gaya busana putih seperti saat menjabat sebagai presiden.
Bagi Ikrar, reuni biasanya menjadi ajang saling sapa, nostalgia, dan mempererat ikatan sesama alumni, namun suasana tersebut justru tidak tampak nyata dalam acara ini.
Ia juga menyoroti kejanggalan lain, yakni adanya sejumlah orang yang hadir namun diduga bukan bagian dari alumni Fakultas Kehutanan UGM Angkatan 1980.
Profesor Ikrar mengungkapkan kecurigaan bahwa beberapa peserta hanyalah orang luar, bahkan di antaranya disebut-sebut berasal dari latar belakang sopir bus AKAP hingga juru parkir.
Kehadiran Jokowi di acara ini pun semakin menimbulkan spekulasi karena bertepatan dengan masih bergulirnya isu dugaan ijazah palsu yang dituduhkan kepada mantan Presiden tersebut.
Sebelumnya, beberapa pihak seperti Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) serta nama-nama seperti Roy Suryo, Rismon Sianipar, dan Dokter Tifauzia Tyassuma alias Dokter Tifa gencar mempertanyakan keaslian ijazah S1 Fakultas Kehutanan UGM milik Jokowi.
Profesor Ikrar menegaskan, gelaran reuni tersebut tidak lebih dari sekadar pertunjukan yang diatur untuk mendongkrak narasi bahwa Jokowi benar-benar lulusan UGM.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok