Beberapa kawasan yang paling memprihatinkan berada di wilayah Aceh Tamiang, Aceh Utara, serta Aceh Timur, di mana akses jalan darat masih terputus akibat longsor dan jembatan ambruk.
Muzakir menegaskan bahwa kematian yang terjadi belakangan ini bukan lagi semata karena terjangan air bah, melainkan karena kelaparan dan kekurangan obat-obatan dasar.
“Ada mati, bukan mati banjir, mati kelaparan. Seperti itu. Saya, saya jajaran semuanya, termasuk krisis, kerja aktif, supaya penyaluran sembako kepada mereka-mereka yang cukup membutuhkan,” tegas Muzakir Manaf pada Sabtu, 5 Desember 2025.
Ia memerintahkan seluruh jajaran pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk bekerja tanpa henti, termasuk memanfaatkan helikopter dan jalur laut, agar paket sembako serta kebutuhan pokok lainnya segera sampai ke tangan pengungsi.
Muzakir juga meminta semua pihak, termasuk relawan dan organisasi kemanusiaan, untuk mempercepat distribusi karena stok makanan di sejumlah posko pengungsian sudah menipis drastis.
Situasi di pedalaman semakin kritis karena banyak warga yang terjebak di dusun-dusun terpencil tanpa listrik, sinyal telepon, maupun air bersih selama hampir dua pekan.
Pemerintah Aceh saat ini terus berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan TNI-Polri untuk membuka jalur darurat serta menurunkan bantuan melalui udara secara masif dalam beberapa hari ke depan.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

