Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

[GEGER] AI UGM LISA Tiba-Tiba Mati Usai Bongkar Jokowi Bukan Alumni dan Tak Lulus Kehutanan: Kampus Panik Langsung Cabut Akses

Repelita [Yogyakarta] - Sistem kecerdasan buatan yang dikembangkan Universitas Gadjah Mada dengan nama Lean Intelligent Service Assistant atau LISA kini sementara tidak dapat diakses publik setelah menjadi pusat perdebatan nasional akibat rekaman interaksi yang menimbulkan kebingungan terkait riwayat pendidikan seorang tokoh nasional.

Rekaman tersebut yang menyebar cepat di berbagai platform digital menampilkan respons LISA terhadap input sederhana mengenai status kelulusan Joko Widodo dari institusi pendidikan tinggi tersebut, di mana jawaban yang diberikan justru menimbulkan interpretasi beragam di kalangan pengguna.

Pada rekaman yang sama, LISA menyatakan bahwa Joko Widodo tidak tercatat sebagai lulusan Universitas Gadjah Mada meskipun mengakui bahwa ia pernah menempuh studi di program studi kehutanan kampus tersebut.

Situasi ini semakin rumit karena rekaman tersebut muncul bersamaan dengan diskusi luas mengenai keabsahan dokumen pendidikan mantan pemimpin negara, yang telah berulang kali dibantah oleh pihak berwenang akademik.

Saat ini, perangkat LISA yang ditempatkan di Pusat Inovasi dan Kreativitas kampus menampilkan pesan bahwa layanan sedang dalam proses peningkatan untuk memastikan kualitas interaksi yang lebih optimal bagi para penggunanya.

Pesan tersebut berbunyi bahwa LISA menghargai kesabaran pengunjung dan menjanjikan ketersediaan kembali dalam waktu dekat setelah penyempurnaan dilakukan.

Juru bicara Universitas Gadjah Mada, I Made Andi Arsana, menyampaikan penjelasan resmi mengenai kejadian ini pada Kamis, 4 Desember 2025, dengan menekankan bahwa LISA merupakan hasil kerjasama dengan perusahaan teknologi lokal bernama Botika.

Menurut Andi, LISA dirancang sebagai elemen utama dalam inisiatif layanan terpadu Universitas Gadjah Mada yang melibatkan unit transformasi digital serta pengelolaan urusan mahasiswa untuk memfasilitasi akses informasi bagi seluruh komunitas kampus dan masyarakat luas.

Andi menambahkan bahwa LISA tidak setara dengan model kecerdasan buatan global seperti ChatGPT atau Gemini karena cakupan pengetahuan yang dimilikinya hanya mencakup data internal terkait proses belajar mengajar, kegiatan mahasiswa, prosedur administratif, serta program pengayaan keterampilan individu.

Basis pengetahuan tersebut sengaja dibatasi agar tidak menyimpan detail pribadi tentang individu mana pun, sehingga respons yang keluar lebih bergantung pada pola pembelajaran awal dan masukan eksternal yang terbatas.

Dalam pernyataannya, Andi mengakui adanya ketidaksesuaian dalam output LISA terkait pertanyaan tersebut, yang menunjukkan perlunya penyesuaian lebih lanjut pada algoritma pemrosesan informasi.

Universitas Gadjah Mada telah melakukan peluncuran terbatas untuk LISA guna mengumpulkan umpan balik dari pengguna sambil terus melatih sistem melalui berbagai metode adaptasi agar akurasi semakin meningkat seiring waktu.

Tim pengembang kini fokus pada evaluasi mendalam untuk mencegah kejadian serupa, termasuk perluasan verifikasi silang data internal sebelum merespons topik sensitif di luar ruang lingkup utama layanan.

Meskipun demikian, Andi menegaskan komitmen kampus untuk mempertahankan transparansi dan keandalan teknologi ini sebagai bagian dari upaya modernisasi layanan pendidikan tinggi di Indonesia.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved