Repelita Jakarta - Relawan Presiden Joko Widodo, Relly Reagen, kembali menanggapi polemik mengenai ijazah yang hingga kini belum juga mereda dan bahkan melebar ke persoalan skripsi.
Relly merasa heran dengan pergeseran isu yang menurutnya sengaja dimainkan oleh para pengkritik Jokowi demi memelihara keraguan publik terhadap keabsahan dokumen akademik presiden.
Dalam sebuah diskusi bertajuk Orang Besar di Balik Gaduh Ijazah Jokowi? yang tayang di iNews TV pada Rabu 30 Juli 2025, Relly menyoroti manuver terbaru Roy Suryo dan Rismon Sianipar yang kini mengangkat keraguan soal skripsi Jokowi setelah sebelumnya menyoal keaslian ijazah.
“Saat ini saudara Rismon dan Roy kembali mengangkat persoalan skripsi. Lah, ini sudah pindah lagi,” ucap Relly Reagen dengan nada heran.
Relly menjelaskan bahwa polemik ini bermula dari unggahan seorang kader PSI, Dian Sandi, yang kemudian diikuti analisis lebih dalam oleh Roy Suryo dan Rismon Sianipar. Menurut Relly, sejak awal fokus utamanya hanya pada keaslian ijazah Jokowi, bukan merembet ke persoalan lain.
“Kalau kita, pokok persoalannya adalah ijazah berdasarkan unggahan saudara Sandi. Itulah yang jadi penelitian Bung Roy dan Rismon,” lanjut Relly.
Relly menekankan agar publik tidak terjebak dalam pusaran opini liar. Ia mengingatkan bahwa proses hukum soal ijazah Jokowi sudah berjalan melalui jalur resmi dengan laporan dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) ke Bareskrim Polri.
Laporan tersebut, kata Relly, telah ditindaklanjuti oleh pihak berwenang dengan serangkaian pemeriksaan forensik dan kini statusnya sudah berada pada tahap penyidikan di bawah koordinasi Dirtipidum Bareskrim.
“Yang kita jadikan acuan adalah penegakan hukum. Saat itu TPUA melapor dan menjadi dasar Bareskrim melakukan pemeriksaan terhadap ijazah terlapor. Prosesnya pun sudah disampaikan pihak berwenang,” tegasnya.
Atas dasar itu, Relly meminta masyarakat tetap tenang dan menunggu hasil penyidikan resmi, bukan malah terombang-ambing oleh narasi liar yang menurutnya sengaja diembuskan untuk memanaskan situasi politik.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok