Ijazah Jokowi Jadi Isu Panas, Rocky Gerung Sebut Prabowo Terjepit di Tengah Keresahan Sosial

Repelita Jakarta - Rocky Gerung menilai persoalan ijazah Joko Widodo bisa memperparah tekanan politik terhadap Presiden Prabowo Subianto.

Menurutnya, isu tersebut menciptakan ketidakpastian dan keresahan di tengah publik.

Dalam tayangan kanal YouTube Rocky Gerung Official yang tayang pada Senin, 2 Juni 2025, ia menyebutkan kondisi ekonomi juga sedang rapuh.

Ia menyoroti lemahnya realisasi pendapatan negara dari sektor pajak dan penurunan daya beli masyarakat.

Rocky juga menyinggung turunnya pembelian hewan kurban menjelang Idul Adha 2025, bahkan lebih rendah dari masa pandemi.

"Sebetulnya secara statistik kita bisa mulai menduga bahwa akan ada satu keadaan, mungkin, sebulan ke depan itu ketika dihitung secara maksimal bahwa pendapatan negara tidak bertumbuh."

"Terutama soal pajak yang targetnya baru 23 persen dari yang seharusnya sudah mungkin bisa mencapai 50 persen di tahap-tahap awal pengumpulan pajak," ujar Rocky.

Ia menegaskan bahwa kesulitan ekonomi diperparah oleh benturan dengan isu politik.

"Yang lebih mendasar juga adalah kondisi ketika isu politik itu bertabrakan dengan kesulitan ekonomi," tambahnya.

Menurutnya, penurunan penerimaan pajak berkaitan dengan stagnasi industri.

Ia juga menyebut konsumsi masyarakat menurun, terbukti dari belanja untuk kurban yang lebih rendah.

"Data terakhir menunjukkan bahwa pengeluaran untuk ibadah kurban itu berkurang."

"Itu artinya daya beli masyarakat menurun, sehingga jumlah konsumsi ibadah kurban itu terlihat dalam fakta bahwa dibandingkan tahun lalu, bahkan mungkin dibandingkan ketika Covid, justru menurun."

Ia lalu mengaitkan kondisi ekonomi ini dengan berbagai isu nasional.

Termasuk kasus judi online dan polemik ijazah Jokowi.

"Yang lebih penting adalah melihat hubungan antara data itu dengan isu-isu yang ada hari ini. Soal judi online, soal ijazah Jokowi," lanjut Rocky.

Ia menyebut Prabowo bisa saja menangani persoalan ekonomi.

Namun situasi bisa memburuk bila isu politik tidak ditangani secara transparan.

"Tetapi, kalau bertumpuk dengan isu politik yang memungkinkan terjadinya semacam keresahan sosial, berakibat pada keresahan politik."

Rocky mengungkap bahwa polemik ijazah Jokowi justru makin membuka jejak dugaan pemalsuan, bukan memperjelas keasliannya.

Ia menyebut ada jarak antara kesimpulan forensik dari kepolisian dan pembuktian ilmiah yang terus berkembang.

"Terutama soal ijazah Jokowi yang sampai sekarang, bukan makin gelap, tapi justru makin terang jejak pemalsuannya selepas dari diputuskan oleh Bareskrim."

"Ilmu pengetahuan bertumbuh untuk menuntut pertanggungjawaban atau diuji lewat pihak yang lain, kan begitu sifatnya."

Rocky mengibaratkan kondisi ekonomi yang suram bisa menjadi gelap jika ditambah polemik yang tak kunjung selesai.

"Keadaan ekonomi ada di dalam kondisi yang suram, tapi kondisi itu bisa dibuat dari suram ke gelap."

"Ketika isu-isu politik, soal ijazah Jokowi, terus-menerus menjadi cause célèbre, menjadi kasus yang diselebritikan."

Ia juga mengkritisi sikap Bareskrim yang dianggap tidak mampu menuntaskan masalah secara tuntas.

"Pembuktian di lembaga resmi seperti Bareskrim tidak dipercayai, sehingga timbul kontroversi bahwa ada pengagendaan khusus untuk menghentikan kasus ini di tingkat penyidikan."

"Ilmu pengetahuan akan mengejar kesimpulan forensik dari Bareskrim."(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga