![]()
Repelita Jakarta - Polri memastikan ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo asli berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium forensik.
Beberapa pihak, termasuk pakar telematika Roy Suryo, Tifauzia Tyassuma alias dr.Tifa, Rismon Hasiholan, dan Rizal Fadillah dilaporkan atas tuduhan menyatakan ijazah sarjana dari UGM milik Jokowi palsu.
Pegiat media sosial Hasyim Muhammad menyebut isu ini memunculkan banyak orang yang seolah-olah menjadi ahli forensik, kriminologi, hukum, komputer, hingga ahli nujum.
Ia menilai fenomena tersebut menunjukkan semangat belajar baru, meskipun masih banyak kesalahan dalam pemikiran.
Hasyim mempertanyakan mengapa ijazah Jokowi baru dipermasalahkan sekarang, bukan sejak lama saat Jokowi belum berpengaruh.
Ia menyatakan jika ijazah itu palsu, seharusnya sudah terungkap saat Jokowi belum memiliki posisi kuat.
Menurutnya, persaingan politik di tingkat atas sangat ketat sehingga kelemahan sekecil apapun dapat segera dimanfaatkan.
Hasyim menegaskan jika ijazah Jokowi palsu, itu bukan hanya kelemahan tapi sebuah skandal besar.
Ia yakin partai oposisi di DPR tidak akan diam saja jika ada indikasi pemalsuan ijazah.
Namun, DPR percaya karena UGM telah mengonfirmasi Jokowi sebagai alumninya.
Hasyim menyatakan mustahil sebuah kebohongan bertahan selama 20 tahun sejak Jokowi terjun ke dunia politik.
Jika ijazahnya palsu, Jokowi yang saat itu belum terkenal pasti sudah gagal sejak awal.
Misalnya, gagal menjadi Wali Kota Solo atau kalah dalam Pilgub DKI yang sangat ketat.
Lebih tidak masuk akal lagi jika dia berhasil menang dua kali dalam Pilpres.
Menurut Hasyim, isu ijazah palsu hanya menjadi konsumsi kelompok pembenci yang tidak mau berpikir jernih.
Isu ini menjadi fantasi politik mereka sejak 2014 dengan harapan menjatuhkan Jokowi.
Mereka bersemangat dan yakin akan berhasil meski kenyataannya hanya angan kosong.
Fenomena tersebut sudah sering muncul sejak 2014 setiap kali mereka mencoba menggoyang Jokowi secara politik.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

