Repelita Jakarta - Bareskrim Polri telah melakukan uji forensik terhadap ijazah Presiden Joko Widodo.
Hasil pemeriksaan tersebut menyatakan bahwa ijazah Jokowi adalah asli dan sah secara hukum.
Pemeriksaan meliputi analisis kertas, tinta, cap stempel, dan tanda tangan pejabat fakultas.
Dokumen pembanding dari rekan seangkatan Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM juga digunakan dalam pengujian.
Selain itu, dokumen lain seperti surat keterangan lulus dan daftar nilai turut diperiksa.
Skripsi Jokowi yang berjudul tentang pola konsumsi kayu lapis juga ditemukan dalam arsip digital UGM.
Skripsi tersebut adalah satu-satunya yang diunggah dari lulusan Fakultas Kehutanan sebelum tahun 1990.
Pemeriksaan juga mencakup wawancara dengan 39 saksi, termasuk pejabat akademik dan alumni.
Tidak ditemukan indikasi adanya pemalsuan atau penyalahgunaan dokumen akademik.
Nama Joko Widodo tercatat dalam pengumuman kelulusan ujian masuk UGM tahun 1980.
Hasil uji forensik dan bukti-bukti pendukung menguatkan keaslian ijazah Presiden Jokowi.
Karena itu, penyelidikan kasus dugaan ijazah palsu dihentikan oleh Bareskrim.
Tim pengadu meminta pendalaman uji forensik dan keterlibatan ahli dari pihak mereka.
Mereka juga menginginkan ijazah asli dipublikasikan agar transparansi terjaga.
Polemik soal ijazah Jokowi telah lama beredar dan menimbulkan spekulasi.
Hasil uji forensik diharapkan dapat menutup perdebatan ini dengan bukti yang jelas.
Masyarakat diimbau tidak mudah terpengaruh informasi tanpa sumber yang jelas.
Kepercayaan terhadap institusi negara penting untuk menjaga stabilitas dan integritas.
Kasus ini menjadi pelajaran penting untuk berhati-hati dalam menyebarkan informasi.
Prinsip transparansi dan akuntabilitas harus terus dijaga dalam proses verifikasi dokumen.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
