Repelita Jakarta - Pengamat militer dan intelijen, Connie Rahakundini Bakrie, menyampaikan kritik tajam terhadap Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, terkait sikap pemimpin yang terbiasa dikelilingi oleh orang-orang dengan budaya “yes man”.
Ia menilai budaya tersebut telah lama mengakar di Indonesia dan berbahaya karena membuat pemimpin kehilangan kepekaan terhadap realitas masyarakat.
Pernyataan itu disampaikan Connie dalam sebuah diskusi podcast bersama pengamat politik Hendri Satrio, pada Selasa, 19 Agustus 2025.
Dalam pernyataannya, Connie menegaskan bahwa fenomena yang terjadi di Pati, Jawa Tengah, menjadi bukti nyata kekuatan rakyat yang tidak bisa diremehkan.
Menurutnya, gejolak sosial yang bermula dari kasus pengeroyokan bos rental mobil hingga menimbulkan stigma terhadap masyarakat setempat telah memicu konsolidasi warga untuk menolak labelisasi negatif.
Ia menyebut perlawanan warga Pati merupakan simbol nyata bahwa rakyat bisa bersatu menghadapi ketidakadilan, bahkan ketika hanya dipicu oleh kejadian yang tampak sederhana.
Connie juga menyoroti dampak budaya “Asal Bapak Senang” atau ABS, yang menurutnya melahirkan generasi pemimpin arogan karena terbiasa menerima pujian tanpa mau membuka ruang kritik.
Akibatnya, kata dia, pemimpin bisa terjebak dalam zona nyaman, tidak peka terhadap penderitaan rakyat, dan menganggap dirinya mampu mengendalikan segalanya.
“Budaya ABS inilah yang melahirkan generasi pemimpin arogan, merasa bisa mengatur segalanya tanpa mendengar suara rakyat,” ucapnya.
Connie kemudian mengibaratkan fenomena di Pati seperti bendera bajak laut dalam kisah fiksi One Piece.
Dalam cerita itu, bendera sederhana bisa menjadi simbol yang menyatukan orang-orang untuk melawan kekuasaan yang tiran.
Baginya, simbol perjuangan sekecil apa pun mampu menyalakan semangat rakyat dan menjadi ancaman serius bagi penguasa yang abai terhadap suara masyarakat.
Ia menegaskan bahwa pesan ini layak dijadikan pelajaran bagi Gibran yang segera menjalankan tugas sebagai wakil presiden.
“Jangan pernah meremehkan kekuatan rakyat yang bersatu di bawah sebuah simbol, sekecil apa pun itu,” tegas Connie.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok.

