Repelita Jakarta - Meski pemerintahan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka belum resmi dimulai, suhu politik menjelang Pemilihan Presiden 2029 sudah menunjukkan ketegangan.
Gesekan di dalam koalisi pemenang mulai terlihat jelas, memunculkan tanda-tanda perang dingin yang bisa memengaruhi peran tokoh-tokoh penting, termasuk Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Pengamat militer dan intelijen, Connie Rahakundini Bakrie, dalam sebuah podcast bersama Hendri Satrio mengungkapkan informasi mengejutkan yang menyoroti dinamika di lingkaran kekuasaan.
Connie menyebut adanya ketidaksukaan dari kelompok yang disebutnya sebagai “Solo” terhadap keberadaan AHY.
Ia menegaskan kabar ini diperolehnya dari sumber yang menurutnya sangat kredibel, yakni Surya Paloh selaku Ketua Umum Partai NasDem.
“Surya Paloh pernah menyampaikan bahwa pihak ‘Solo’ tidak menyukai AHY,” ungkap Connie pada Selasa, 19 Agustus 2025.
Istilah “Solo” sendiri dimaknai sebagai lingkaran politik yang erat kaitannya dengan pengaruh Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.
Pernyataan Connie langsung memantik perhatian publik karena menyangkut kontestasi Pilpres 2029 yang mulai ramai diperbincangkan sejak dini.
AHY selama ini digadang-gadang sebagai sosok muda yang berpotensi mendampingi Prabowo Subianto jika kembali maju sebagai calon presiden.
Namun, kabar adanya resistensi dari elite Solo membuat jalan politik AHY semakin berliku dan tidak mudah ditembus.
Connie bahkan menyinggung bahwa terdapat dua nama muda yang dipertimbangkan menjadi calon wakil presiden Prabowo.
Salah satu di antaranya digambarkan sebagai sosok yang tidak disukai Presiden Jokowi, yang oleh banyak pihak dianggap sebagai sindiran jelas kepada AHY.
Sementara itu, kandidat lain yang disebutkan berasal dari keluarga besar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yakni anak dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Di sisi lain, ketika koalisi Prabowo tengah menghadapi dinamika internal, PDIP justru menegaskan posisinya dengan penuh perhitungan dalam menyikapi arah pemerintahan ke depan.
Connie menuturkan bahwa Megawati Soekarnoputri dengan tegas menyatakan PDIP tidak akan menjadi oposisi frontal terhadap pemerintahan Prabowo Subianto.
“Posisi kita adalah penyeimbang, bukan oposisi,” kata Megawati sebagaimana disampaikan Connie. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok.

