Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Survei LSI soal Isu Ijazah Palsu Jokowi, Begini Hasilnya

 FOTO: LSI Denny JA: Mayoritas Publik Tak Percaya Isu Ijazah Palsu Jokowi - aktualitas.id

Repelita Jakarta - Isu mengenai keaslian ijazah Presiden Joko Widodo kembali mencuat dalam beberapa bulan terakhir dan menjadi perbincangan di ruang publik, termasuk media sosial, talkshow, serta pemberitaan daring dan televisi.

Menanggapi hal tersebut, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA melakukan survei opini publik untuk mengetahui seberapa besar kepercayaan masyarakat terhadap isu tersebut.

Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia tidak percaya dengan tudingan ijazah palsu yang diarahkan kepada Jokowi.

Persentase ketidakpercayaan tersebut mencapai 74,6 persen.

Direktur PT Survei Strategi Indonesia (SIGI) yang menjadi bagian dari LSI, Ardian Sopa, menjelaskan bahwa mayoritas responden menilai isu itu sebagai bagian dari dinamika politik, bukan sebagai fakta yang mengganggu legitimasi kepemimpinan nasional.

Ia menyebut ada tiga faktor utama yang menyebabkan publik tidak memercayai tuduhan tersebut, yakni logika prosedural dan jejak administratif yang kuat, klarifikasi dari institusi resmi, serta kesadaran masyarakat akan adanya muatan politis di balik isu tersebut.

Menurut Ardian, selama lebih dari sepuluh tahun memimpin di berbagai tingkatan, mulai dari wali kota, gubernur DKI, hingga dua periode sebagai Presiden RI, Jokowi telah melalui serangkaian tahapan verifikasi administrasi yang ketat.

Dalam setiap proses pencalonan, dokumen termasuk ijazah selalu diperiksa oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan lembaga berwenang lainnya.

Selain itu, institusi pendidikan yang bersangkutan juga telah memberikan klarifikasi.

Universitas Gadjah Mada (UGM) menegaskan bahwa Presiden Jokowi adalah lulusan resmi dari kampus tersebut.

Klarifikasi serupa juga datang dari Kepolisian RI melalui Bareskrim, yang menyatakan ijazah yang dimiliki Presiden adalah dokumen asli dan sah.

Ardian menambahkan bahwa publik semakin sadar akan konteks politik dari kemunculan isu tersebut.

Ia menyinggung bahwa tuduhan ini kembali menyeruak setelah Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Jokowi, terpilih sebagai Wakil Presiden dalam Pilpres 2024.

Masyarakat, menurutnya, melihat kemunculan isu ini sebagai bagian dari manuver elite dalam menghadapi konfigurasi politik baru di tingkat nasional.

Dalam survei tersebut, sikap tidak percaya terhadap isu ijazah palsu terdistribusi merata di seluruh segmen masyarakat.

Mulai dari generasi muda hingga kalangan lanjut usia, dari masyarakat desa hingga kota, dari yang berpendidikan dasar hingga tinggi, serta dari beragam latar belakang partai politik.

Hanya 12,2 persen responden yang mengaku percaya bahwa ijazah Jokowi palsu.

Survei nasional ini dilaksanakan melalui wawancara tatap muka langsung yang mencakup seluruh provinsi.

Pengambilan data dilakukan sejak 28 Mei hingga 12 Juni 2025 dengan metode multistage random sampling.

Total responden sebanyak 1.200 orang dan tingkat kesalahan pengambilan sampel atau margin of error diperkirakan sebesar 2,9 persen.

Selain survei kuantitatif, LSI juga menggelar riset kualitatif berupa diskusi kelompok terarah (FGD), wawancara mendalam, serta analisis media untuk memperkuat hasil temuan.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved