Repelita Jakarta - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, memberikan tanggapan positif terkait pencabutan izin tambang di Raja Ampat.
Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengumumkan pencabutan empat Izin Usaha Pertambangan (IUP) nikel di wilayah Geopark Raja Ampat.
Empat perusahaan yang izin usahanya dicabut adalah PT Anugerah Surya Pratama, PT Nurham, PT Mulia Raymond Perkasa, dan PT Kawei Sejahtera Mining.
Keputusan ini diambil karena adanya pelanggaran terhadap ketentuan lingkungan hidup serta status kawasan Geopark.
Alasan pencabutan pertama secara lingkungan atas apa yang disampaikan oleh Menteri Lingkungan Hidup pada kami (izin itu) melanggar, ujar Bahlil.
Ia menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan verifikasi langsung ke lapangan.
Bahlil menjelaskan bahwa meskipun izin-izin tersebut diterbitkan sebelum Raja Ampat ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp) pada 24 Mei 2023, kawasan tersebut seharusnya sudah dilindungi.
Geopark Raja Ampat mencakup empat pulau utama: Waigeo, Batanta, Salawati, dan Misool, serta perairan di sekitarnya yang dikenal sebagai rumah bagi ekosistem laut terkaya di dunia.
Merespons hal ini, Susi Pudjiastuti melalui akun media sosial X-nya menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto.
Namun, ia berharap agar langkah selanjutnya adalah pencabutan izin-izin tambang lain di sekitar Raja Ampat.
Terimakasih Pak Presiden @prabowo. Mohon dipastikan bila masih ada yang lain Bapak harus segera hentikan juga, tulisnya dikutip pada Selasa (10/6/2025).
Menurutnya, tambang yang beroperasi dengan jarak 40 km dari Raja Ampat sangat berbahaya.
Alasannya jelas, limbah dari tambang tersebut bisa menyebabkan kerusakan untuk Raja Ampat ke depannya.
Yang atas pengecualian & alasan jarak hanya 40 km dari Raja Ampat itu sangat berbahaya, tuturnya.
Karena cepat atau lambat limbah tersebut akan berdampak negatif.
Editor: 91224 R-ID Elok

