
Repelita Jakarta - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, mengeluarkan kritik tajam terhadap kebijakan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
Ia menilai keputusan tersebut dapat memicu ketegangan antara Provinsi Aceh dan Sumatera Utara.
Said Didu menegaskan bahwa keputusan pemerintah terlihat terlalu berpihak.
Demi persembahan loyalitas Mendagri ke Jokowi, bagaimana kalau sekalian saja seluruh Indonesia dimasukkan sebagai wilayah Sumut? tulis Said Didu di akun X @msaid_didu pada 10 Juni 2025.
Baru-baru ini, warganet ramai memperdebatkan operasi cipta kondisi yang dilakukan Tito.
Mereka berpendapat bahwa langkah tersebut justru memperburuk hubungan antarwilayah daripada menciptakan stabilitas.
Dalam unggahan yang viral, Said Didu secara satir mengisyaratkan bahwa Mendagri terlalu mendukung Sumatera Utara.
Ia juga mempertanyakan netralitas pemerintah pusat dalam menangani isu-isu sensitif di daerah.
Sebelumnya, banyak warganet memberikan komentar pedas mengenai pernyataan Said Didu.
Akun @CakNur971 menyebut, “Agar terjadi banyak kegaduhan dalam kepemimpinan Prabowo, sehingga ada alasan untuk naikkan Gibran. Jika benar, salahnya Prabowo sendiri yang masih pelihara Jkw dan antek-antek yang jelas telah banyak rugikan bangsa.”
Sementara itu, akun @GGivenlyGo menambahkan dengan singkat, “Rakus.”
Akun lain, @RiyalP41913, menuduh adanya motif politik yang lebih dalam.
Skenario PKI, tulisnya tanpa basa-basi.
Warganet @Akihito69san bahkan melontarkan kritik bernuansa satire.
Lah itu kan Raja Ampat di Provinsi Sumut. Hidup, ujarnya.
Kekesalan publik juga terlihat dari cuitan @CakNur971 yang menyatakan, “Sebagai rakyat yang tidak punya banyak pilihan, hanya bisa mengadu kepada Allah. Semoga azab pedih segera ditimpakan kepada pejabat-pejabat zalim.”
Tak hanya itu, netizen juga menyoroti isu keberagaman budaya yang terancam.
Asal bukan DOM lagi… masih banyak yang bisa dimasukkan… Tamiang itu Melayu, Gayo sudah suku yang beda dan bisa tuh dibuat provinsi baru sekalian, tulis @yudhaperdana_13.
Cuitan penuh satire datang dari @RekjanS, “Lingkaran gorong-gorong itu bau, bang.”
Sementara itu, komentar dari @bredar99 mencoba menelusuri arah permainan politik elit.
Sedikit waktu dan strategi lagi PARCOK (Prabowo-Cokowi) beserta ‘kekuatan oligarki’ kuasai Dirjen Otsus secara otomatis. Ini perang ‘Pak DiTembak atau MeNembak’, sayangnya di pihak PARCOK, ujarnya.
Ada pula penyesalan sejarah dari akun @ShandyHarahap.
Makanya kemarin jangan mau GAM berdamai dengan rezim bajingan ini, tegasnya.
Akun @TholekG bahkan menyebut isu Aceh dan Sumut ini hanya pengalihan.
Rakyat Aceh dan Sumut sudah aman dan damai, kalian suka cari perkara. Buat alihkan isu ijazah muliono dan pemakzulan Gibran, katanya.
Sementara itu, Mendagri Muhammad Tito Karnavian telah memindahkan empat pulau Aceh ke Sumut yang saat ini dipimpin oleh menantu Jokowi, Bobby Nasution.
Keputusan Mendagri ini tercantum dalam Kepmendagri Nomor 300.2.2-2138/2025, yang mencakup pulau Panjang, Lipan, Mangkir Gadang, dan Mangkir Ketek.
Editor: 91224 R-ID Elok

