Repelita Jakarta - Rencana kedatangan penceramah dunia Dr Zakir Naik ke Indonesia yang dijadwalkan berlangsung pada 21 Juni 2025 terpaksa dibatalkan.
Pembatalan ini terjadi akibat kegagalan pihak sponsor utama dalam memenuhi komitmen pembiayaan acara, sehingga menimbulkan kerugian secara materiil dan moral bagi panitia.
Dr Zakir Naik selama ini dikenal sebagai penceramah yang konsisten menolak praktik dakwah berbayar.
Ia selalu menekankan bahwa dakwah tidak boleh membebani jamaah secara finansial, dan melarang penjualan tiket dalam setiap ceramahnya.
Meskipun biaya operasional tinggi, ia tetap meminta seluruh pembiayaan ditanggung oleh pihak penyelenggara tanpa memberatkan masyarakat.
Namun, di balik rencana tersebut, muncul masalah besar dari pihak sponsor utama yang sebelumnya menjanjikan dana hingga Rp 4 miliar.
Menjelang hari H, sponsor tersebut justru tidak dapat dihubungi dan berdalih bahwa dana ada di tangan orang lain yang kini sedang berada di penjara.
Penjelasan tersebut menimbulkan kekecewaan besar dari panitia dan Dr Zakir Naik, yang bahkan sudah mengeluarkan dana pribadi senilai Rp 1,5 miliar untuk mendukung kelancaran acara.
Akibat kegagalan itu, panitia terpaksa membatalkan seluruh rangkaian acara.
Meski demikian, mereka tidak menyerah dan tengah berupaya menjadwalkan ulang kehadiran Dr Zakir Naik pada bulan Juli mendatang.
Proses pendekatan kepada sponsor baru yang lebih profesional dan terpercaya pun telah dilakukan.
Dukungan dari masyarakat terhadap Dr Zakir tetap tinggi.
Banyak umat Islam menyayangkan pembatalan tersebut dan berharap agar acara serupa bisa digelar kembali tanpa hambatan.
Peristiwa ini menjadi pengingat penting bahwa transparansi dan tanggung jawab dalam pengelolaan acara dakwah sangatlah vital.
Tak hanya panitia dan relawan, pihak sponsor juga harus menjaga integritas dalam setiap komitmen yang dibuat.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban, panitia telah menempuh jalur hukum untuk mengusut dugaan penipuan dari pihak sponsor.
Laporan resmi sudah disampaikan ke kepolisian dan proses penyelidikan masih berjalan.
Langkah ini diambil agar kejadian serupa tidak terulang dan memberi efek jera bagi pelaku.
Sejumlah tokoh masyarakat telah memberikan dukungan dan tawaran bantuan agar dakwah Dr Zakir tetap dapat berlangsung di Indonesia.
Beberapa lokasi alternatif sudah disurvei dan proposal pendanaan kembali diedarkan.
Komitmen Dr Zakir Naik dalam berdakwah tetap tidak tergoyahkan.
Meski mengalami kerugian dan hambatan besar, ia tetap konsisten dengan prinsipnya dan tidak menyampaikan keluhan kepada publik.
Ia bahkan memberikan waktu tambahan kepada panitia untuk mencari solusi terbaik.
Ketegasan Dr Zakir untuk menolak komersialisasi dalam dakwah menjadi teladan yang langka di tengah era pragmatisme saat ini.
Apa yang terjadi menjadi pelajaran penting bahwa semangat dakwah murni tetap dapat dijalankan dengan penuh integritas.
Bila tidak ada kendala, bulan Juli akan menjadi target baru kedatangan Dr Zakir Naik ke Indonesia.
Dengan dukungan masyarakat dan pengelolaan yang lebih profesional, diharapkan momentum ini bisa menjadi tonggak dakwah yang amanah dan penuh keberkahan.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok.