Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Sejumlah Akun Media Sosial Masjid Jogokariyan Yogyakarta Diblokir

 foto

Repelita Yogyakarta - Sejumlah akun media sosial milik Masjid Jogokariyan Yogyakarta tidak lagi dapat diakses sejak pekan lalu.

Pemblokiran ini menimpa beberapa akun utama seperti @masjidjogokariyan, @remajamasjidjogokariyan, @kampoengramadhanjogokariyan, dan akun pengajian anak-anak masjid yang dikenal dengan singkatan Hamas.

Masjid Jogokariyan sendiri telah dikenal luas sebagai pusat kegiatan dakwah dan budaya Islam di Yogyakarta.

Setiap Ramadan, masjid ini menyelenggarakan wisata religi Kampung Ramadhan yang telah berjalan selama dua dekade lebih.

Menurut keterangan dari akun alternatif @masjidjogokariyanid, pemblokiran terjadi secara sepihak oleh platform media sosial dan belum diketahui sampai kapan akun-akun tersebut akan kembali aktif.

Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan, M Jazir, menduga bahwa pemblokiran dipicu oleh nama akun pengajian Himpunan Anak-anak Masjid Jogokariyan yang disingkat Hamas.

Istilah tersebut, menurutnya, mungkin diasosiasikan dengan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, yang hingga kini menjadi sorotan dalam konflik dengan Israel.

“Pemblokiran awalnya dari akun anak-anak masjid yang disebut Hamas. Mungkin dikira terkait kelompok Hamas Palestina, lalu menjalar ke akun lainnya,” kata Jazir pada Selasa, 24 Juni 2025.

Jazir menyebutkan bahwa sebelumnya sudah ada beberapa peringatan dari Instagram atas konten yang berkaitan dengan tokoh-tokoh Palestina.

Akun YouTube masjid pun lebih dahulu diblokir setelah menyiarkan wawancara bersama Husein Gaza yang membahas situasi di Jalur Gaza.

Terkait hal ini, pengurus masjid menyatakan sedang berupaya mengajukan banding kepada pihak platform media sosial untuk memulihkan akun-akun tersebut.

“Kami sedang upayakan banding atas pemblokiran ini,” ujar Jazir.

Sekretaris Takmir Masjid Jogokariyan, Haidar Muhammad, mengungkap bahwa akun YouTube diblokir setelah memuat konten konflik Palestina.

Pihak YouTube menyebut konten itu dianggap berafiliasi dengan kelompok ekstremis dan radikal.

Haidar menegaskan bahwa kegiatan dakwah Masjid Jogokariyan murni bersifat keagamaan dan edukatif.

Ia berharap pemblokiran tersebut dapat segera dicabut agar informasi dakwah dan aktivitas masjid dapat kembali tersampaikan ke publik.

“Yang kami sampaikan adalah bentuk solidaritas kemanusiaan, bukan propaganda politik,” tambahnya.

Masjid Jogokariyan kini telah membuat akun baru untuk tetap menjangkau jamaah dan masyarakat yang ingin mengikuti agenda keislaman mereka. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved