Pesan Misterius dr Tifa kepada Jokowi di Momen 1 Suro, Singgung Portal Waktu dan Kekosongan Energi

Repelita Solo - Kemunculan Joko Widodo di ruang publik pada 1 Suro mengundang perhatian tajam dari dokter Tifauzia Tyassuma atau yang dikenal sebagai dr Tifa.

Ia menyampaikan pesan yang disebutnya sarat makna kepada mantan Presiden tersebut, tepat di hari yang diyakini banyak kalangan Jawa sebagai momentum spiritual penting.

Menurut dr Tifa, kehadiran Jokowi yang terlihat santai saat mengantar cucu liburan bertepatan dengan 1 Muharam 1447 H yang jatuh pada Jumat Kliwon, menjadi pertanyaan besar.

Hari tersebut juga disebutnya sebagai portal waktu dalam kosmologi Islam dan tradisi Jawa kuno.

“Pesan dr Tifa kepada pak Joko Widodo Ketika 1 Muharam 1447 H bertepatan dengan Jumat Kliwon 1 Suro 1959 atau tahun Dal, sebuah portal waktu yang sakral dalam kosmologi Islam dan kebijaksanaan Jawa kuno. Kenapa justru pada hari itulah seorang mantan presiden yang tengah diguncang isu kesehatan dan legitimasi, memilih untuk tampil seolah santai, berlibur, dan menunjukkan simbol 'kelegaan',” tulisnya melalui platform X pada Jumat (27/6/2025).

Ia mengungkapkan bahwa Jokowi tampak berusaha menyampaikan pesan ketenangan ke publik, namun dari sudut pandangnya justru memperlihatkan kondisi yang belum pulih.

“Bagi mata yang tajam, terlihat jelas bahwa wajahnya masih sembab. Kulit rusak tampak di wajah, leher, dan punggung tangan. Tidak ada vitalitas. Yang tampak hanyalah usaha untuk tampak baik-baik saja.”

Dr Tifa juga mencermati perubahan pola komunikasi Jokowi saat muncul di hadapan media.

Tanpa sapaan khas dan tanpa sesi tanya jawab, ia menilai kemunculan itu sebagai simbol komunikasi diam.

“Namun yang sungguh tidak biasa adalah caranya tampil. Ia keluar rumah, tanpa door stop, tanpa sapaan mendalam seperti biasanya. Hanya menyapa wartawan dengan kalimat singkat, lalu segera masuk mobil dan pergi.”

Dalam pandangan dr Tifa, apa yang terlihat sebagai kesederhanaan justru menyimpan makna simbolik yang lebih dalam.

“Bagi yang mampu membaca frekuensi di balik peristiwa, ini adalah gesture komunikasi yang penuh makna tersembunyi: satu frame visual untuk membentuk narasi bahwa semuanya terkendali.”

Namun ia menekankan bahwa di balik ketenangan yang ditampilkan, ada kekosongan yang bisa dirasakan.

“Namun di balik itu, kita merasakan kekosongan energi. Ada sesuatu yang ingin ditutup. Ada sesuatu yang sedang dihindari.”

Sebelumnya, Jokowi terlihat bersama Iriana Joko Widodo dan dua cucunya saat mengantar mereka berlibur.

Dalam kesempatan itu, ia sempat menanggapi pertanyaan awak media mengenai kondisi kesehatannya.

“Kondisi saya baik, hanya masih dalam masa pemulihan,” ujar Jokowi singkat.

Pernyataan tersebut menjadi respons atas beragam spekulasi terkait kondisi fisiknya yang muncul belakangan ini.

Jokowi tetap menunjukkan kebersamaan dengan keluarganya meski belum pulih sepenuhnya.

Sementara itu, dokter kulit Arini Astasari Widodo menjelaskan bahwa alergi kulit yang dikaitkan dengan Jokowi bisa disebabkan banyak hal.

Ia menyebut bahwa alergi terjadi karena sistem imun yang bereaksi berlebihan terhadap zat tertentu.

Gejalanya bisa berupa ruam, gatal, kulit kering, hingga pembengkakan dan lepuhan.

Dr Arini menyarankan untuk menghindari pemicu, menggunakan antihistamin atau krim antiinflamasi, dan berkonsultasi ke dokter kulit jika gejala berlanjut.

“Semoga penjelasan ini membantu, dan saya doakan Pak Jokowi segera membaik,” tutupnya.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok.

Baca Juga