Repelita Jakarta - Belum selesai polemik seputar ijazah, Presiden ke-7 RI Joko Widodo kembali diterpa isu miring tentang kondisi kesehatannya.
Beredar dugaan bahwa Jokowi mengidap penyakit berat, bahkan sampai dituduh terkena santet dan azab.
Isu itu mencuat setelah penampilan Jokowi berubah sepulang dari kunjungannya ke Vatikan.
Wajahnya tampak bengkak dan warna kulitnya terlihat berbeda, seperti melepuh.
Ali Mochtar Ngabalin, eks Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden, angkat bicara membela Jokowi.
Ia menyebut tudingan tersebut sebagai bentuk kebencian yang sudah tidak masuk akal.
Jangan kendorin, kencangin saja, tulis Ngabalin di akun X pribadinya, Jumat, 27 Juni 2025.
Ngabalin menilai mereka yang menyerang Jokowi adalah orang-orang yang stres dan sinting.
Ia menyatakan kebanggaannya karena Indonesia pernah dipimpin oleh sosok seperti Jokowi.
Menurutnya, serangan terhadap Jokowi hanya dilakukan oleh orang yang gagal, sakit hati, dan tak punya kerjaan.
Ia mengajak masyarakat untuk tetap mendoakan Jokowi dan tidak termakan fitnah.
Ajudan pribadi Jokowi, Komisaris Polisi Syarif Muhammad Fitriansyah, juga memberi klarifikasi.
Ia menegaskan bahwa perubahan fisik Jokowi disebabkan oleh alergi, bukan penyakit berat.
Menurut Syarif, kondisi Jokowi sudah membaik dan tidak ada masalah berarti secara medis.
Ia menambahkan bahwa informasi lebih rinci tetap menjadi wewenang dokter yang merawat. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok