
Repelita Semarang - Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding, menyarankan warga yang belum mendapat pekerjaan untuk mencari peluang di luar negeri.
Pernyataan itu disampaikan saat menghadiri talk show sekaligus peresmian Migrant Center di Universitas Diponegoro, Semarang.
Ia menyoroti masih banyaknya pengangguran, khususnya di wilayah Jawa Tengah.
"Di Jateng ada (hampir) 1 juta (pengangguran) yang belum terserap, anda (mahasiswa) calon (tenaga kerja) yang tidak terserap, maka segera berpikir ke luar negeri," ujar Karding, Kamis 26 Juni 2025.
Pernyataan ini dianggap berbanding terbalik dengan janji kampanye Gibran Rakabuming Raka yang menargetkan penciptaan 19 juta lapangan kerja.
Saat kampanye, Gibran menyebut akan membuka peluang kerja luas bagi anak muda dan perempuan.
“Jika agenda hilirisasi, pemerataan pembangunan, transisi menuju energi hijau, ekonomi kreatif, UMKM bisa kita kawal, insyaallah akan terbuka 19 juta lapangan pekerjaan,” ujar Gibran pada 21 Januari 2024.
Kontrasnya pernyataan dua pejabat ini memicu kebingungan dan kritik dari publik.
“Ternyata 19 juta lapangan kerja, suruh nyari kerja di luar negeri,” tulis salah satu warganet di kolom komentar Instagram.
“Oh, ternyata maksudnya pak Wapres 19 juta lapangan kerja disuruh cari sendiri ke luar negeri,” timpal akun lain.
“Iya, kan nggak pernah dibilang kalau 19 juta itu adanya di Indonesia,” sindir pengguna lainnya.
Sebelumnya, Gibran juga sempat mendapat protes mahasiswa terkait janji lapangan kerja saat berkunjung ke Blitar, Jawa Timur.
Namun, protes itu justru dibubarkan oleh pengamanan presiden.
Tiga mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang membawa poster kritik dibekuk aparat saat berusaha mendekati iring-iringan Wapres.
Poster mereka bertuliskan “Dinasti tiada henti”, “omon-omon 19 juta lapangan kerja”, hingga “konstitusi?!”.
Wakapolres Blitar Kota Kompol Subiyantana menyatakan para mahasiswa tersebut hanya dihalau agar tidak mengganggu rombongan.
"Ada tiga orang yang menerobos rombongan Wapres dan saat itu oleh Paspampres dihalau atau dipinggirkan agar jangan sampai menganggu," ujarnya pada Rabu, 18 Juni 2025.
Meski janji 19 juta lapangan kerja belum terbukti, ucapan Gibran justru menginspirasi pelaku UMKM membuat kaus bertema serupa.
Kaus tersebut bahkan dipromosikan oleh aktivis Melanie Subono dalam sebuah acara.
Namun saat kaus itu diberikan kepada Ade Armando, ia menolaknya karena menganggap desainnya menyindir Gibran.
“Oh ini namanya ngeledek. Saya nggak mau pakai ini karena dia sedang menyindir mas Gibran. Saya fansnya Gibran,” kata Ade.
“Tulisannya, 19 juta lapangan pekerjaan. Saya setuju, sedang mencari, bagus. Tapi saya nggak mau mencari ini karena saya tahu, maknanya adalah menyindir Gibran,” sambungnya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok.

