Ali Mochtar Ngabalin Mati-matian Bela Jokowi dari Tudingan Ijazah Palsu: Orang Soleh Tetap Teduh dan Sabar

 

Repelita Jakarta - Ali Mochtar Ngabalin kembali buka suara soal isu ijazah palsu yang menyeret nama mantan Presiden Joko Widodo.

Melalui akun X pribadinya pada 29 Juni 2025, Ngabalin menyampaikan pembelaan terhadap sosok Jokowi yang menurutnya tetap tenang menghadapi tuduhan tersebut.

Ia mengungkapkan bahwa Jokowi pernah berpesan padanya untuk selalu memaafkan, bukan memusuhi.

“Kalau bisa dimaafkan, kenapa harus dimusuhi?” ucap Ngabalin menirukan kalimat Jokowi saat mereka bertemu di Solo.

Meski begitu, Ngabalin menilai ketegasan tetap dibutuhkan dalam menghadapi tudingan yang dinilai sudah melewati batas.

Menurutnya, langkah hukum yang diambil penting demi menjaga nilai budaya dan tata krama bangsa.

“Katanya, ada waktunya memberikan pelajaran agar orang tidak mudah memfitnah dan merusak budaya serta etika yang diwariskan para leluhur,” sambungnya.

Ngabalin juga melontarkan pujian terhadap kepemimpinan Jokowi selama menjabat sebagai Presiden RI.

Ia menyebut Jokowi sebagai pemimpin luar biasa yang membuat rakyat jatuh hati.

“Pantas semua orang salut sama dirimu, Pak. Seluruh rakyat Indonesia sayang denganmu,” tulis Ngabalin.

Ia juga menitipkan salam hormat dan doa kesehatan untuk Jokowi, serta mengajak para alumni Universitas Gadjah Mada untuk tetap menjaga persatuan.

Di tengah gelombang polemik soal keaslian ijazah Jokowi, Ngabalin berdiri membela dan meminta publik tak mudah terprovokasi.

Isu ijazah ini telah mencuat sejak 2022 dan mencapai babak baru setelah dimasukkan dalam subbab “Kontroversi Jokowi” di laman Wikipedia.

Awal mula kontroversi datang dari gugatan hukum Bambang Tri Mulyono di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Meski gugatan itu ditolak, kasus ini kembali mengemuka pada 2025 setelah Roy Suryo dan Rismon Sianipar melontarkan tudingan baru.

Pihak Universitas Gadjah Mada telah memberikan klarifikasi resmi bahwa ijazah dan skripsi Jokowi otentik.

Penjelasan ini didukung investigasi forensik dari Bareskrim Polri yang memeriksa bahan cetak, tinta, dan teknik pembuatan ijazah secara menyeluruh.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok.

Baca Juga