Repelita Jakarta - Berikut ini merupakan penampakan ijazah milik mantan Presiden Joko Widodo yang selama ini menjadi bahan perdebatan publik.
Sebelumnya, Joko Widodo telah melaporkan lima orang ke Polda Metro Jaya karena menuding dirinya memiliki ijazah palsu.
Puluhan orang juga telah dipanggil oleh Bareskrim Polri untuk dimintai keterangan terkait laporan tersebut.
Jokowi sendiri telah hadir memenuhi undangan Bareskrim Polri untuk memberikan klarifikasi.
Saat menjalani pemeriksaan, Jokowi juga mengambil kembali ijazah miliknya yang sebelumnya diminta oleh penyidik.
Ia terlihat membawa sebuah map hitam yang diduga berisi dokumen penting tersebut.
Usai pemeriksaan, Jokowi menemui awak media di depan lobi Bareskrim Polri, Jakarta.
Dalam pernyataannya, Jokowi menyampaikan bahwa ia mengambil kembali ijazahnya yang sebelumnya telah diserahkan kepada pihak penyidik.
Map hitam yang dibawa Jokowi tampak berlogo Universitas Gadjah Mada, dengan tulisan "Universitas Gadjah Mada" dan "Ir Joko Widodo" yang mulai pudar.
Nama Jokowi pada bagian depan map juga terlihat memudar.
Tulisan di bagian bawah map bahkan sudah tidak terbaca dengan jelas.
Meskipun ijazah tersebut telah berada di tangannya, Jokowi belum bersedia menunjukkannya ke publik.
Ia mengatakan bahwa dokumen tersebut hanya akan ditampilkan di pengadilan jika dibutuhkan.
“Ijazah nanti akan kami buka pada saat diminta oleh pengadilan, oleh hakim,” ujar Jokowi.
Sementara itu, pengacara Jokowi, Yakup Hasibuan, menyampaikan bahwa ijazah tersebut sempat diperlihatkan kepada penyidik.
Menurutnya, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan penyidik juga berkaitan dengan dokumen tersebut.
Ia menambahkan, ijazah itu sempat diminta untuk diperiksa di laboratorium forensik.
Pihaknya saat ini masih menanti hasil resmi dari pemeriksaan tersebut oleh pihak Polri.
“Ijazah tersebut sudah disampaikan dari minggu lalu. Jadi pihak penyelidik juga sudah melakukan Puslabfor dan semua yang diperlukan. Kita masih menunggu hasilnya,” jelas Yakup.
Jokowi tiba di Bareskrim sekitar pukul 09.42 WIB.
Pemeriksaan berlangsung selama kurang lebih satu jam.
Selama pemeriksaan, Jokowi mengaku diberi 22 pertanyaan terkait skripsi dan aktivitas kuliahnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA), Rizal Fadillah, telah diperiksa oleh Bareskrim sebagai pelapor pada awal Mei 2025.
Rizal diperiksa terkait pengaduan masyarakat yang dilayangkannya pada Desember 2024 mengenai dugaan ijazah palsu Jokowi.
Pengaduan tersebut mulai diselidiki sejak April 2025.
Jokowi sendiri telah melaporkan dugaan pencemaran nama baik ke Polda Metro Jaya pada akhir April 2025.
Laporan itu dibuat setelah muncul tudingan bahwa ijazahnya palsu dari sejumlah pihak.
Dalam pelaporannya, Jokowi menyebut lima nama, yakni Roy Suryo, Rismon Hasiholan Sianipar, Tifauzia Tiasumma, Eggy Sudjana, dan Kurnia Tri Royani.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

