
Repelita Jakarta - Pengamat Kebijakan Publik Gigin Praginanto menanggapi prediksi Pemerintah terkait pelemahan nilai tukar rupiah.
Dalam dokumen Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2026, Pemerintah memperkirakan nilai tukar rupiah akan berada di kisaran Rp16.500 hingga Rp16.900 per dolar Amerika Serikat pada tahun 2026.
Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan asumsi nilai tukar untuk tahun 2025 yang dipatok Rp16.000 per dolar AS.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa suku bunga Surat Berharga Negara tenor 10 tahun diperkirakan berada pada rentang 6,6% sampai 7,2 persen.
Hal ini didukung oleh spread yang kompetitif serta kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi Indonesia.
Lewat akun media sosialnya di X, Gigin Praginanto mengonfirmasi prediksi pelemahan rupiah.
Ia menilai pelemahan ini tidak terelakkan karena perekonomian Indonesia yang semakin mengarah pada sistem kapitalistik.
Ia menulis, "Pasti melemah karena perekonomiannya makin kapitalistik."
Menurut Gigin, perekonomian yang mengarah ke kapitalisme kini dikuasai oleh kelompok tertentu.
Hal ini memperjelas alasan di balik pelemahan rupiah yang diprediksi.
Ia menambahkan, "Dan dikuasai Peng-Peng serta para begundalnya."(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

