Repelita Jakarta - Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, menyampaikan apresiasi atas keberhasilan Polda Metro Jaya dan jajarannya dalam menindak premanisme di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Ia mengajak aparat kepolisian untuk melanjutkan operasi dengan menargetkan pemimpin kelompok preman.
Sahroni menilai aksi premanisme sangat mengganggu ketentraman masyarakat.
Oleh sebab itu, tindakan tegas dari aparat diperlukan agar pelaku mendapat efek jera.
Ia juga meminta polisi menangkap pimpinan preman, baik kepala ormas maupun kepala geng, agar perbuatan mereka tidak berulang.
Sahroni menegaskan agar pihak kepolisian menetapkan target kapan Jakarta benar-benar bebas dari preman.
Menurutnya, preman umumnya bertindak berkelompok dan mengikuti perintah dari pimpinan mereka.
Karenanya, pimpinan kelompok preman juga harus bertanggung jawab secara hukum.
Ia mengingatkan agar penindakan tidak hanya menargetkan pelaku kecil, tetapi juga para otak di balik aksi pungutan liar dan premanisme.
Jika ada aparat yang membekingi preman, mereka juga harus mendapat sanksi tegas.
Polda Metro Jaya mencatat selama 11 hari Operasi Berantas Jaya 2025, sebanyak 2.406 orang diamankan terkait premanisme di wilayah Jabodetabek.
Dari jumlah itu, 231 pelaku sudah diproses secara hukum.
Para tersangka terdiri dari perorangan, anggota organisasi masyarakat, debt collector, dan geng motor.
Mereka diduga melakukan tindakan pemerasan, penganiayaan, serta membawa senjata tajam.
Polisi juga berhasil menyita 72 senjata tajam dan menertibkan 405 atribut ormas.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok