Repelita, Jakarta - Unggahan media sosial Putra Mahkota PB XII dari Keraton Surakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom (KGPAA) Hamangakunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram viral.
Ia mengunggah Instagram story lewat akun pribadinya @kgpaa.hamangkunegoro, yang bertuliskan 'Nyesel Gabung Republik' dan 'Percuma Republik Kalau Cuma Untuk Membohongi'. Namun, unggahan yang dilakukan pria yang disapa Gusti Purboyo ini kini sudah dihapus.
Menanggapi hal tersebut, Pengageng Sasono Wilopo Kanjeng Pangeran Hadi (KPH) Dani Nur Adiningrat menjelaskan bahwa unggahan tersebut dilatarbelakangi oleh isu yang berkembang di masyarakat terkait sejumlah kasus korupsi, termasuk yang terjadi di Pertamina Patra Niaga.
"Ya itu dilatarbelakangi oleh isu yang berkembang di masyarakat terkait sejumlah kasus korupsi," ujar Dani dalam konferensi pers di Keraton Surakarta, Senin (3/3).
Dani juga menyebutkan bahwa unggahan tersebut berkaitan dengan perkembangan situasi terkini, khususnya terkait pemberitaan mengenai kasus korupsi Pertamina yang telah menimbulkan kekecewaan luas di masyarakat.
"Termasuk bagi beliau (Gusti Purboyo) sebagai bagian dari generasi muda yang mengkritik pemerintah," tambahnya.
Dia menegaskan bahwa pernyataan yang disampaikan oleh Gusti Purboyo bukanlah cerminan dari hilangnya semangat nasionalisme, patriotisme, atau jiwa bela negara. Sebaliknya, hal tersebut adalah bentuk kritik dan sindiran terhadap para penyelenggara negara saat ini.
Terkait apakah klarifikasi yang dilakukan oleh Putra Mahkota merupakan bentuk permintaan maaf, Dani menegaskan bahwa tindakan Purboyo adalah bentuk peran aktif warga negara dalam menyoroti kinerja pemerintahan.
"Jadi ini bukan permintaan maaf karena ini bukan sebuah kesalahan. Akan tetapi, ini adalah peran serta yang aktif bagi seorang anak bangsa yang kebetulan Putra Mahkota Keraton Surakarta terhadap kondisi keadaan sosial, politik, dan ekonomi yang belakangan ini meresahkan masyarakat," tandasnya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok