Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Asap (Kebakaran) di Lantai mesin AIS pendeteksi Budi Online Kemkomdigi menambah #IndonesiaGelap

 Suasana kantor Komdigi yang terbakar

Repelita, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) baru-baru ini mengalami insiden kebakaran kecil di lantai 8 gedung yang terletak di Jl Merdeka Barat. Kebakaran yang terjadi pada Sabtu dinihari, 8 Maret 2025, pukul 02.42 WIB tersebut diduga disebabkan oleh hubungan pendek listrik di panel daya yang terhubung dengan mesin AIS (Automatic Identification System). Meskipun kebakaran ini tidak menyebabkan kerusakan parah, sebanyak 12 mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memastikan kondisi aman.

Asap yang muncul akibat kebakaran tersebut menambah gelapnya situasi di Komdigi, yang tengah dilanda berbagai polemik. Dr. KRMT Roy Suryo, M.Kes, seorang pemerhati telematika dan multimedia, mengaitkan insiden ini dengan proyek-proyek besar yang telah gagal selama kepemimpinan Budi Arie Setiadi (BAS). “Tidak akan ada asap tanpa ada api,” ujar Dr. Roy Suryo, mengingatkan masyarakat bahwa kebakaran ini bisa saja menjadi upaya untuk menghilangkan barang bukti terkait sejumlah proyek bermasalah yang ada di Komdigi.

Salah satu proyek besar yang pernah digagas BAS adalah Pusat Data Nasional (PDN). Proyek yang rencananya dibangun di Cikarang, Batam, IKN, dan NTT ini mengalami kebobolan data yang signifikan akibat penggunaan pusat data sementara milik Telkom Sigma di Surabaya. Dr. Roy Suryo mengungkapkan bahwa meski dana triliunan rupiah telah dikeluarkan, nasib proyek ini hingga kini masih belum jelas, bahkan dengan pergantian menteri yang tidak membawa perubahan yang berarti.

Tak hanya itu, kebakaran ini juga mengingatkan pada kasus Budi Online, yang mencuat selama masa kepemimpinan BAS. Kasus ini telah menyeret banyak oknum yang terlibat, dan Dr. Roy Suryo menilai bahwa kebakaran di Kemkomdigi bisa saja menjadi bagian dari upaya untuk menghapus jejak-jejak dari kasus tersebut. “Sekarang, kita perlu pertanyakan apakah kebakaran ini hanya kebetulan, atau ada agenda tersembunyi yang lebih besar,” tambahnya.

Dr. Roy Suryo juga mengkritik lambannya penuntasan kasus Budi Online, yang melibatkan jaringan judi online dan melibatkan oknum dari pemerintahan sebelumnya. “Masyarakat sudah cukup jengah dengan berbagai janji yang tidak pernah dipenuhi. Kita harus meminta pertanggungjawaban dari mereka yang terlibat,” ungkapnya. Kasus ini memunculkan kecurigaan bahwa ada pihak yang berusaha menutup-nutupi bukti-bukti penting yang dapat membongkar keterlibatan mereka dalam kegiatan ilegal.

Netizen pun tidak tinggal diam. Seorang pengguna media sosial dengan akun @RakyatBersuara menulis, “Jangan sampai kebakaran ini jadi alasan untuk menutupi segala yang telah terjadi sebelumnya. Harus ada kejelasan!” Seruan ini mencerminkan kekecewaan masyarakat terhadap pemerintah yang dianggap lamban dalam menangani masalah besar di Komdigi.

Insiden kebakaran ini menambah panjang deretan masalah yang melanda Komdigi. Masyarakat semakin pesimis melihat situasi ini, dengan tagar #IndonesiaGelap semakin ramai di media sosial. Dr. Roy Suryo menegaskan bahwa tanpa adanya transparansi dan tindakan tegas, Indonesia akan semakin gelap dalam menghadapi masalah-masalah besar yang belum terselesaikan.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad


Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved