Repelita Jakarta - Mahasiswa yang mengatasnamakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) menggelar demonstrasi bertajuk Indonesia Gelap.
Ketua BEM Universitas Padjadjaran tahun 2022, Virdian Aurellio Hartono, menjadi salah satu tokoh pemuda yang aktif menyuarakan keresahan masyarakat. Ia menyampaikan kritik terhadap situasi sosial dan politik melalui akun TikTok pribadinya.
Baru-baru ini, Virdian kembali menyuarakan pandangannya mengenai berbagai problematika politik yang sedang terjadi. Dalam unggahan akun TikTok @virdianurellio, tampak banyak mahasiswa turun ke jalan menyampaikan kritik tajam terhadap pemerintahan saat ini.
"Mereka pikir bisa terus-menerus berjanji hari ini, lalu berbohong keesokan harinya. Mereka lupa, rakyat bisa melawan. Mereka pikir bisa mengacak-acak aturan dan membungkam suara rakyat, tapi rakyat tidak akan diam," ujar Virdian.
Unggahannya menyoroti bagaimana kekuasaan yang dijalankan dengan kesombongan dan arogansi pada akhirnya akan tumbang di tangan rakyat.
Selain itu, ia menyoroti eksploitasi kemiskinan melalui bantuan sosial yang dinilai hanya menjadi alat untuk menaikkan suara dan approval rating pemerintah.
Demonstrasi ini juga menyoroti kebijakan yang dianggap bermasalah, seperti kenaikan PPN menjadi 12 persen, proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), hingga dugaan kekerasan yang dilakukan aparat.
Bahkan, kritik tajam juga dilontarkan dengan menyebut Prabowo sebagai "Perdana Menteri," mengingat dominasi perannya dalam pemerintahan saat ini.
Reaksi warganet pun beragam, banyak yang mendukung gerakan kritik terhadap pemerintah.
"Dukung penuh gerakan Indonesia Gelap dan adili Jokowi," tulis seorang warganet.
"Rakyat jangan diam ketika kebijakan sudah tidak lagi berpihak," ujar komentar lain.
"Prabowo jabat 100 hari sudah didemo," tambah warganet lainnya.(*).
Editor: 91224 R-ID Elok
