Repelita, Jakarta - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus suap yang menyeret Harun Masiku. Penetapan tersangka terhadap Hasto dilakukan pada Senin, 23 Desember 2024, bertepatan dengan pemecatan tiga kader PDIP, yaitu Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Nasution.
Langkah KPK ini mengundang perhatian luas, termasuk pertanyaan mengenai sikap Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang hingga kini belum memberikan tanggapan resmi.
Sebelum Hasto Jadi Tersangka, Megawati Ancam KPK
Megawati Soekarnoputri sebelumnya memberikan peringatan keras kepada KPK terkait dugaan keterlibatan Hasto Kristiyanto dalam kasus Harun Masiku. Saat menghadiri peluncuran buku Pilpres 2024: Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis karya Todung Mulya Lubis pada 12 Desember 2024, Megawati menyatakan dirinya akan datang langsung ke KPK jika Hasto ditangkap.
"Saya bilang kalau Hasto itu ditangkap saya datang. Saya enggak bohong. Kenapa? Saya ketua umum, bertanggung jawab kepada warga saya, dia adalah sekjen saya," ujar Megawati.
Pada kesempatan itu, Megawati juga menyoroti potensi gangguan terhadap Kongres PDIP 2025 yang disebutnya sebagai upaya "mengawut-awut" partai. Ia menegaskan bahwa dirinya siap menghadapi ancaman tersebut.
Megawati Minta Satgas PDIP Siaga 1
Jelang Kongres PDIP 2025, Megawati menginstruksikan Satgas PDIP untuk menetapkan status Siaga-1. Ketua DPP PDIP Bidang Reformasi Sistem Hukum Nasional, Ronny Talapessy, mengungkapkan bahwa langkah ini dilakukan sebagai respons terhadap baliho dan spanduk yang dianggap menghasut serta berpotensi mengganggu stabilitas partai.
“Dengan beredarnya baliho dan spanduk yang sifatnya menghasut, telah menciptakan kondisi Siaga-1 di internal PDIP untuk memberikan reaksi terhadap adanya upaya ‘mengawut-awut’ PDI Perjuangan sebagaimana dinyatakan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri,” kata Ronny.
Setelah penetapan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka, Megawati belum memberikan pernyataan resmi maupun memenuhi janjinya untuk mendatangi KPK.
Jokowi Justru Sudah Komentar
Berbeda dengan Megawati, Presiden ke-7 RI Joko Widodo telah memberikan tanggapannya. Jokowi meminta semua pihak untuk menghormati proses hukum yang berjalan.
"Ya hormati seluruh proses hukum yang ada," ujar Jokowi singkat.
Saat ditanya mengenai namanya yang dikaitkan dengan kasus tersebut, Jokowi hanya memberikan senyuman sambil berkata, "Hehee... sudah purnatugas, sudah pensiunan."(*)
Editor: 91224 R-ID Elok