Jakarta, 5 Desember 2024 - Tekanan agar Gus Miftah segera meninggalkan jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto terus meningkat. Peristiwa ini bermula dari insiden yang viral pada akhir November 2024, di mana Gus Miftah melontarkan komentar yang dianggap menghina seorang pedagang es teh bernama Sunhaji di Magelang.
Komentar tersebut memicu simpati masyarakat terhadap Sunhaji, sementara Gus Miftah justru mendapat cemoohan dan desakan untuk segera dicopot dari jabatannya. Di media sosial, sejumlah warganet meluapkan kemarahan mereka dengan berbagai sebutan, salah satunya "Gus Palsu" yang dicuitkan oleh akun X @__anakkolong.
"GUS PALSU," tulis akun tersebut, mengundang ribuan reaksi dari pengguna lainnya.
Tidak berhenti di situ, kemampuan Gus Miftah dalam melafalkan dalil agama juga menjadi sorotan warganet. Sejumlah pihak mengkritik kekeliruannya dalam membaca kaidah bahasa Arab. Komentar seperti, "Fathah dibaca kasrah, pun yang mestinya dhommah, dibaca kasrah," turut viral di media sosial.
Perilaku Gus Miftah saat menyampaikan ceramah juga menjadi perhatian publik. Dalam sebuah acara, ia diduga menunjukkan sikap kasar terhadap istrinya di depan para jamaah, yang sebagian besar adalah perempuan. Hal ini menimbulkan kritik tajam dan menyebutnya sebagai contoh buruk dari seorang tokoh agama.
Salah satu komentar warganet berbunyi, "SATU TAIM, MERUSAK MIFTAH SE-INDONESIA," diikuti dengan ejekan, "TA'IM CENASUWOK!"
Hingga kini, desakan publik untuk mencopot Gus Miftah dari jabatannya sebagai utusan khusus presiden terus menguat. Isu ini menjadi perbincangan hangat di berbagai platform media sosial, dengan banyak pihak meminta pemerintah segera mengambil langkah tegas untuk merespons tekanan masyarakat..(*)
Editor: Elok WA R-ID