Repelita, Jakarta 25 Desember 2024 - Sebuah truk tangki bermuatan 20 ton cairan kimia jenis caustic soda liquid NaOH-48% atau soda api mengalami kebocoran. Kebocoran tersebut terjadi sepanjang jalan dari Cigentur, Kecamatan Cikalongwetan, hingga Kampung Cikamuning, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (24/12/2024).
Insiden ini mengakibatkan kerusakan pada kendaraan, baik motor maupun mobil, serta menyebabkan luka pada pengendara. Banyak pengendara mengalami kulit melepuh akibat terkena cipratan bahan kimia, sementara cat dan badan kendaraan mereka ikut terkelupas.
Kapolsek Padalarang AKP Kusmawan menjelaskan bahwa kejadian bermula ketika truk tangki yang dikemudikan oleh Wawan Gunawan mengangkut cairan kimia dari pabrik PT Pindo Deli di Karawang menuju Gudang CV Yasindo Multi Pratama di Bandung. Perjalanan dimulai pada Senin (23/12/2024) pukul 21.30 WIB.
Pada pukul 23.00 WIB, truk berhenti untuk beristirahat di daerah Cibentar, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta. Sopir melanjutkan perjalanan pada pukul 04.30 WIB.
Kebocoran cairan kimia baru diketahui pada Selasa pagi sekitar pukul 07.30 WIB. Sopir tidak menyadari adanya kebocoran hingga dihentikan oleh pengendara lain.
Cairan kimia yang tumpah tercecer sepanjang jalan, mulai dari Jembatan Cigentur hingga Kampung Cikamuning. Petugas segera membersihkan tumpahan dengan menyemprotkan air dan cairan pembersih untuk mengurangi risiko bahaya di jalan.
Kapolsek Padalarang melaporkan bahwa hampir 100 pengendara sepeda motor mengalami keluhan seperti mata perih, kulit gatal, serta kerusakan pada kendaraan akibat paparan bahan kimia tersebut.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bandung Barat menyatakan bahwa cairan soda api tersebut masuk dalam kategori Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Kepala PPLH DLH KBB, Adi, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan penanganan dengan menyemprotkan cairan khusus untuk menghilangkan zat kimia tersebut. Penyemprotan dilakukan dengan bantuan mobil pemadam kebakaran.
Adi juga menegaskan bahwa perusahaan pemilik truk harus bertanggung jawab atas insiden tersebut. “Setiap pelaku usaha memiliki tanggung jawab masing-masing. Kami akan bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk tindak lanjutnya,” ujar Adi.
Hingga kini, pihak kepolisian dan DLH masih menyelidiki penyebab kebocoran dan dampaknya terhadap lingkungan serta para korban.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok