Repelita, Jakarta 15 Desember 2024 - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengungkapkan pandangannya mengenai hubungan antara Presiden Prabowo Subianto dan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Burhanuddin menyebut hubungan keduanya dapat digambarkan sebagai simbiosis mutualisme, di mana masing-masing pihak saling mendapatkan keuntungan.
"Sejauh ini hubungan keduanya bersifat simbiosis mutualisme. Jokowi cukup efektif menjadi vote getter bagi calon yang didukung Gerindra," ujar Burhanuddin.
Burhanuddin menjelaskan bahwa dukungan Jokowi terhadap calon dari Partai Gerindra memberikan keuntungan elektoral yang signifikan. Sementara itu, Jokowi juga berperan sebagai peredam kritik publik yang seringkali ditujukan kepadanya.
"Pada saat yang sama, Jokowi juga bisa menjadi 'samsak' atas serangan publik yang mengarah kepadanya, sementara Presiden Prabowo relatif aman dan nyaman dari kritik publik," tambah Burhanuddin.
Fenomena simbiosis mutualisme ini dapat dilihat dalam Pilkada Sumatera Utara, di mana menantu Jokowi, Bobby Nasution, berhasil mengalahkan petahana Edy Rahmayadi.
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Muhammad Bobby Afif Nasution-Surya unggul atas pesaingnya, Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala, sesuai hasil rekapitulasi yang diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sumatera Utara, Senin (9/12).
Dalam rekapitulasi penghitungan suara tingkat provinsi, pasangan Bobby-Surya memperoleh 3.645.611 suara, sementara pasangan Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala mendapatkan 2.009.311 suara.
Di Pilgub Sumut, Bobby-Surya diusung oleh sejumlah partai, termasuk Gerindra, Golkar, NasDem, Demokrat, PAN, PKB, PKS, Perindo, PPP, dan PSI. Sedangkan pasangan Edy Rahmayadi didukung oleh PDIP dengan pasangan Hasan Basri Sagala.
Burhanuddin menilai kerjasama ini menunjukkan dinamika politik yang kompleks, di mana strategi elektoral menjadi pertimbangan utama dalam membangun hubungan antara dua tokoh besar politik nasional seperti Jokowi dan Prabowo. Dengan simbiosis mutualisme ini, keuntungan elektoral dapat diperoleh kedua belah pihak, sambil menjaga stabilitas politik di tingkat nasional maupun daerah. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok