Pembahasan tentang akun Kaskus "Fufufafa" yang dianggap sebagai milik Gibran Rakabuming Raka kembali menjadi sorotan di media sosial. Isu ini, meskipun sempat mencuri perhatian, kini dianggap sebagai narasi basi yang tak lagi relevan.
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedy Nur Palakka, dengan tegas menyebut bahwa isu ini hanyalah "gorengan politik" yang gagal menarik minat publik. Menurutnya, isu tersebut lebih mirip "kebisingan tanpa arti" yang hanya memenuhi ruang diskusi tanpa memberikan solusi konkret.
Dedy yang menjabat sebagai Ketua Biro Ideologi dan Kaderisasi DPW PSI Bali, menyatakan bahwa wacana tentang "Fufufafa" tidak lebih dari taktik lama yang tidak lagi mampu menembus logika kritis masyarakat.
Ia menambahkan bahwa isu semacam ini lebih banyak beredar di kalangan elite politik daripada menyentuh kehidupan rakyat secara langsung.
Melalui akun media sosialnya, @DedynurPalakka, Dedy menulis bahwa publik kini semakin cerdas dalam membedakan isu yang relevan dari yang tidak. Ia juga menyebutkan bahwa narasi seperti isu tiga periode atau serangan personal hanyalah pengalihan isu dari permasalahan yang lebih besar.
Dedy juga memberikan apresiasi kepada Gibran Rakabuming Raka, yang kerap dikaitkan dengan isu tersebut. Menurutnya, Gibran justru tampil lebih percaya diri di hadapan publik dan fokus menawarkan solusi nyata untuk rakyat.
Ia menyebut bahwa Gibran lebih memilih bekerja untuk kebaikan masyarakat ketimbang meladeni kebisingan yang tidak memberikan dampak positif.
Dedy menegaskan bahwa masyarakat kini lebih fokus pada solusi konkret untuk masalah yang ada, bukan sekadar mengikuti drama politik yang tidak produktif.(*)