Sri Mulyani Diperintah Tahan Anggaran Infrastruktur, Sinyal IKN Makin Jelas Ditinggalkan

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengumumkan penahanan anggaran untuk proyek infrastruktur, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto. Kebijakan ini diambil untuk fokus pada sektor-sektor yang dianggap lebih mendesak, yaitu ketahanan pangan, energi, dan air.

Keputusan tersebut bertujuan mengoptimalkan pemanfaatan anggaran untuk sektor-sektor prioritas yang lebih mendesak dan strategis dalam mendukung keberlanjutan pembangunan nasional.

Menanggapi kebijakan tersebut, Menteri Pekerjaan Umum Dodi Hanggodo menyatakan bahwa pihaknya belum menerima informasi rinci mengenai penahanan anggaran dan masih menunggu arahan lebih lanjut dari Presiden Prabowo.

Dodi menyampaikan pernyataan tersebut setelah bertemu dengan Wakil Menteri Keuangan, Suah Hasil Ara, di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, pada Senin, 18 November 2024.

Dodi juga menambahkan bahwa meskipun ada kemungkinan pemfokusan kembali anggaran, semua proyek yang telah direncanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PUPR) tetap akan dilaksanakan berdasarkan hasil diskusi matang dengan lembaga terkait. Semua program ini, kata Dodi, sudah sesuai dengan perencanaan jangka menengah dan jangka panjang yang telah disusun oleh Bappenas.

Kementerian Pekerjaan Umum juga tengah mempersiapkan lelang proyek infrastruktur yang dijadwalkan dimulai pada 2025. Proyek ini diperkirakan akan dilaksanakan setelah kepulangan Presiden Prabowo dari lawatannya ke beberapa negara yang dijadwalkan selesai pada akhir November 2024.

Dodi menegaskan bahwa program-program prioritas yang diutamakan oleh Presiden Prabowo, seperti penguatan ketahanan pangan, energi, dan air, merupakan bagian dari visi jangka panjang pemerintah yang harus didukung secara optimal.

Banyak netizen yang mengapresiasi kebijakan ini. Mereka menilai bahwa arah penggunaan anggaran yang lebih terfokus akan lebih efektif dalam menghadapi tantangan yang ada.

"Artinya anggaran infrastruktur untuk IKN juga di-stop dulu. Dilanjutkan kapan-kapan saja kalau ada dana," tulis salah seorang netizen di media sosial.

"Mandap bapak ku. Tidak melulu mengutamakan peresmian infrastruktur untuk pencitraan," kata netizen lainnya.

"Infrastruktur stop, fokus ekonomi saja. Pertanian, peternakan, perikanan, industri, perkebunan… Ke depan hanya bangsa yang kuat pangannya saja yang bisa bertahan," ujar seorang pengguna Twitter.(*)

Baca Juga