Intelektual senior Rocky Gerung mengkritik perayaan ulang tahun ke-63 Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Rocky Gerung menyuarakan berbagai isu krusial yang saat ini menghantui Indonesia.
Di tengah perayaan, Rocky Gerung menyoroti kondisi ekonomi yang memburuk ditandai dengan pelemahan nilai tukar rupiah, proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) yang terancam mangkrak, serta gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang melanda berbagai sektor.
Menurut Rocky Gerung, kondisi ekonomi saat ini sangat mengkhawatirkan dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
"Rupiah jeblok adalah cerminan dari ketidakstabilan ekonomi yang sebenarnya," ujar Rocky Gerung yang dikutip dari youtube pribadinya.
Proyek ambisius Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur juga menjadi sorotan tajam Rocky Gerung.
"IKN tidak hanya terancam mangkrak, tetapi juga menghadapi masalah serius terkait suplai energi yang belum jelas," katanya.
Rocky Gerung mempertanyakan kebijakan energi yang masih bergantung pada impor khususnya dari Malaysia untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti listrik.
Gelombang PHK yang melanda industri, terutama sektor garmen, menjadi bukti lain dari krisis ekonomi yang sedang berlangsung.
"Industri garmen menghadapi tantangan besar dengan banyak pabrik yang tutup, ribuan pekerja kehilangan mata pencaharian," ungkapnya dengan nada prihatin.
Rocky Gerung menegaskan bahwa masa depan ekonomi Indonesia membutuhkan perubahan yang signifikan.
"Kondisi saat ini menunjukkan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk mengatasi masalah fundamental dalam perekonomian kita," tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa tantangan ekonomi ini harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah yang akan datang.
Dengan kritik tajamnya terhadap kondisi ekonomi dan proyek-proyek strategis seperti IKN, Rocky Gerung menyoroti urgensi untuk melakukan reformasi mendalam guna memastikan keberlanjutan ekonomi Indonesia.
"Kita tidak bisa terus-menerus bergantung pada impor energi dan mengabaikan potensi sumber daya alam kita sendiri," pungkasnya.***
%20(Custom).jpg)
