LONDON: Mayoritas pemilih di Inggris mendukung larangan penjualan senjata ke Israel, menurut jajak pendapat YouGov.
Survei terhadap lebih dari 2.000 orang ini ditugaskan oleh Action for Humanity dan dilakukan sebelum serangan udara Senin oleh pasukan Israel yang menewaskan tujuh pekerja bantuan, termasuk tiga warga Inggris.
Jajak pendapat tersebut, yang dilaporkan oleh The Guardian pada hari Rabu, menemukan bahwa 56 persen responden mendukung larangan ekspor senjata dan suku cadang, dibandingkan dengan 17 persen yang tidak menyetujuinya.
Dukungan terhadap larangan ini paling kuat di antara mereka yang berencana memilih Partai Buruh pada pemilu mendatang, dengan 71 persen mendukung dan 9 persen menentang.
Tujuh puluh persen pemilih Partai Demokrat Liberal mendukung larangan tersebut, sementara di kalangan pendukung Partai Konservatif, hanya 38 persen yang mendukung, dan 36 persen menentangnya.
Dalam jajak pendapat tersebut, 59 persen responden mengatakan Israel melanggar hak asasi manusia di Gaza, dan dua dari tiga pemilih Konservatif berpendapat demikian, The Guardian melaporkan.
Temuan ini akan mengecewakan bagi Israel, yang secara historis mengandalkan dukungan kuat dari Inggris. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah berulang kali mengatakan bahwa upaya negaranya untuk menghancurkan kekuatan tempur Hamas bergantung pada dukungan Barat.
Beberapa politisi senior Israel telah menyatakan keprihatinan bahwa Israel semakin terjerumus ke dalam status paria di panggung dunia.
Hampir 33.000 warga Palestina telah terbunuh di Gaza, namun kematian pekerja bantuan asal Inggris, Polandia, Kanada dan Australia tampaknya telah menjadi titik kritis bagi negara-negara Barat.
Insiden tersebut mendorong beberapa politisi Konservatif pada hari Rabu untuk menyerukan pemerintah Inggris untuk berhenti mengekspor senjata ke Israel. [ARN]
