Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Susi Pudjiastuti Syok Berat: Pangdam Bilang Banjir Sumut Murni Hujan, Padahal Hutan Gundul & Tambang Ilegal Jelas Terlihat dari Udara

Viral Perhitungan Alumni ITB Soal Banjir Sumatera, Susi Pudjiastuti: Saya Jadi Mengerti - Serambinews.com

Repelita Jakarta - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku terkejut berat dengan pernyataan Panglima Kodam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Rio Firdianto yang mengaitkan banjir bandang dan longsor di Sumatera Utara murni pada faktor cuaca ekstrem.

Ia merasa sulit mencerna bagaimana pejabat tinggi negara bisa mengabaikan bukti nyata kerusakan lingkungan di lapangan.

Dalam wawancara televisi nasional pada Senin 8 Desember 2025, Rio Firdianto menegaskan bahwa survei udara tidak menemukan tanda-tanda pembalakan liar yang signifikan sebagai pemicu bencana.

Kami tadi pada saat terbang di atas area itu memang secara spesifik tidak menemukan yang tadi dijelaskan oleh Mbak.

Rio Firdianto menambahkan bahwa penyebab dominan adalah hujan deras berkepanjangan yang membuat tanah jenuh air.

Bahwa kami hanya melihat penyebab utamanya adalah curah hujan yang cukup tinggi dan berlangsung selama berhari-hari.

Menurutnya, longsor terjadi karena lereng gunung yang sudah basah kuyup akhirnya ambruk, membawa serta pepohonan hutan yang tertanam di sana.

Ini yang menyebabkan tanah-tanah yang sudah jenuh itu akhirnya longsor. Jadi banyak pohon-pohon yang memang itu hutan karena mungkin terlalu deras hujannya sehingga longsor dan itu terjadi di beberapa titik.

Rio Firdianto mencatat dampak bencana yang parah, termasuk jalan raya yang terputus dan desa-desa terisolasi dari dunia luar.

Saya lihat ada beberapa jalan yang putus kemudian ada beberapa desa atau pemukiman penduduk yang terisolir. Ini sudah kami petakan.

Untuk mengatasi isolasi tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan BNPB untuk operasi airdrop logistik menggunakan helikopter.

Tadi kami sudah melapor kepada BNPB untuk merencanakan menggunakan helikopter dengan pasukan kami untuk menurunkan logistik ke daerah-daerah tersebut secara airdrop.

Menggunakan helikopter diturunkan sedekat mungkin dengan masyarakat.

Rio Firdianto kembali menekankan hasil pantauan udara yang tidak menunjukkan kerusakan hutan sebagai faktor utama.

Dari pantauan udara tidak ada tanda kerusakan hutan, banjir, bencana ini pure karena memang curah hujan yang tinggi.

Meski begitu, ketika ditunjukkan gambar satelit area gundul, ia mengakui kesan awal serupa tapi ternyata longsor juga melanda zona hijau.

Iya, betul. Memang kami juga awalnya berpikir sama. Bahwa memang itu awalnya seperti ada penggundulan hutan, ternyata di titik-titik yang memang hijau pun juga longsor.

Karena itu, Rio Firdianto menolak menyalahkan pembalakan hutan sebagai satu-satunya biang keladi.

Makanya itu yang kami sampaikan, ternyata tidak pure masalah yang diceritakan di sukan ada penggudulan hutan dan lain-lain. Memang ini benar-benar karena alam.

Walau demikian, ia menjanjikan evaluasi lanjutan bersama gubernur dan kapolda untuk pengawasan lebih ketat ke depan.

Nah, saya sudah diskusi dengan Pak Gubernur, Pak Kapolda, bahwa mungkin ke depan kita akan melihat kalau memang itu benar terjadi.

Itu menjadi evaluasi kami di Forkopimda Provinsi Sumut untuk membenahi atau mengawasi ke depan supaya lebih tertib sesuai dengan aturan pemerintah.

Pernyataan Rio Firdianto ini memicu perdebatan luas karena bertentangan dengan laporan LSM dan warga lokal yang menyoroti deforestasi sebagai kontributor utama bencana ekologis di Sumatera Utara.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved