
Repelita Jakarta - Politisi PDI Perjuangan Guntur Romli menyindir keras sikap pemerintah yang terkesan enggan menerima bantuan internasional untuk korban banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, serta Sumatera Barat.
Lewat unggahan panjang di Threads pada Senin 8 Desember 2025, ia menyebut Indonesia seperti alergi terhadap uluran tangan dari negara tetangga, khususnya Malaysia.
Kok kayak alergi banget menerima bantuan dari negeri jiran. Padahal kawasan yang tersapu bencana benar-benar & sangat-sangat membutuhkan, tulis Guntur Romli.
Di Aceh, Sumut, Sumbar… rumah-rumah masih rata sama tanah, atau masih terendam banjir lumpur, anak-anak tidur di tenda-tenda bocor, listrik mati berhari-hari, stok makanan menipis, obat habis, akses jalan putus. Tiap hari warga lokal gotong royong pake apa adanya, tapi tetap kekurangan segalanya.
Sementara itu, di TikTok dan Instagram, kita scroll video estetik ‘Indonesia kuat!’, pake filter bendera merah putih, lagu ‘Tanah Airku’ versi slowed + reverb.
Captionnya: ‘Pray for Sumatera’ sambil nunggu bantuan dari mereka yang terketuk hatinya, meski dari nun jauh di sana, tapi ternyata…
Menunggu ‘izin resmi’. Menunggu 'koordinasi’. Menunggu ‘prosedur’. Mereka…
Mereka juga merasakan sakit kita. Seperti kita merasakan sakit mereka. Bukankah kita juga peduli pada rakyat Palestina yg jauh nun di sana. Bukankah ada penggalangan dana Natal untuk rakyat Gaza? Kita peduli pada mereka yang tertimpa malapetaka, mereka pun juga sama. Mengapa seperti alergi uluran tangan mereka. Takut dianggap lemah? Takut dianggap tidak mampu? Jangan karena tinggi hatimu, berdampak pada korban lebih banyak.
Ironis banget, kan?
Korban kelaparan di penampungan-penampungan, sampe putus asa jangan kirim makanan, tapi kirim kafan, sementara bantuan kelas sultan masih nunggak krn perizinan.
Ya Tuhan, kalau koordinasi kita secepat scroll Reels, mungkin hari ini mereka udah bisa tidur pake selimut baru, bukan kain basah berlumpur. Ayo Tag temenmu yang suka post ‘solidaritas’, suruh lihat ini.
Jangan biarkan ini berlarut-larut…, pungkas Guntur Romli.
Unggahan ini menjadi kritik pedas terhadap birokrasi yang menghambat masuknya bantuan asing, padahal kondisi di lapangan sudah sangat kritis dan membutuhkan segala bentuk pertolongan tanpa memandang asal.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

