
Repelita Banda Aceh - Gubernur Aceh Muzakir Manaf secara terbuka menyatakan kekecewaannya terhadap kinerja Badan Nasional Penanggulangan Bencana pada hari-hari pertama banjir bandang yang menghantam Aceh Tamiang.
Ia menilai respons BNPB sangat lambat dan peralatan evakuasi yang disediakan justru tidak dapat digunakan saat paling dibutuhkan.
“Saya kecewa BNPB di hari pertama banjir, itu di Aceh Tamiang,” ungkap Mualem melalui video yang diunggah di akun Instagram pribadinya @muzakirmanaf1964 pada Minggu, 7 Desember 2025.
Perahu karet yang seharusnya menjadi alat utama penyelamatan warga ternyata bocor sehingga tidak bisa dioperasikan sama sekali.
Akibatnya, proses evakuasi terhambat parah dan banyak korban yang meminta tolong justru dibiarkan hingga meninggal dunia di jalur nasional Langsa-Aceh Tamiang.
“Korban minta tolong dibantu, dia malah lari, itu masalahnya,” tegas Mualem.
Sementara itu, Kepala Pusat Data BNPB Abdul Muhari mengklaim akses darat ke Aceh Tamiang sudah mulai terbuka sejak Sabtu, 6 Desember 2025, dan logistik kini dapat mengalir dari arah Langkat serta Sumatera Utara.
BNPB juga menyatakan perbaikan infrastruktur dan distribusi bantuan terus dipercepat di seluruh titik terparah.
Dalam tinjauan udara pada Jumat, 5 Desember 2025, Mualem menyaksikan langsung kehancuran luar biasa di Nagan Raya dan Aceh Tengah, termasuk jembatan utama yang putus total serta sejumlah kampung yang tersapu hingga rumah warga terbawa ke tengah aliran sungai.
Ia langsung memerintahkan percepatan perbaikan jembatan dan meminta bupati setempat segera mendata kerusakan secara detail agar penanganan bisa dilakukan secepat mungkin.
“Ini secepatnya kita perbaiki. Kami juga akan lapor ke Pusat, apa yang perlu kita bantu dari provinsi akan kita dorong secepat mungkin,” ujar Mualem dalam video yang sama.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

