
Repelita Aceh Besar - Gubernur Aceh Muzakir Manaf menyatakan kekecewaan berat terhadap kinerja Badan Nasional Penanggulangan Bencana dalam menangani banjir bandang serta longsor yang menghantam provinsi tersebut sejak akhir November 2025.
Pernyataan keras itu disampaikan Mualem dalam rapat koordinasi terpadu di Posko Penanganan Bencana Alam Aceh di Lanud Sultan Iskandar Muda pada Jumat sore 5 Desember 2025.
Ia secara khusus menyoroti lambannya respons pada hari-hari pertama bencana, terutama di Aceh Tamiang yang menjadi wilayah paling parah terdampak.
Saya kecewa dengan BNPB. Hari pertama banjir, boat kita ada, tapi tidak boleh dipakai. Itu di Aceh Tamiang, ujar Mualem dengan nada tinggi dalam rekaman yang beredar pada Sabtu 6 Desember 2025.
Akibat aturan kaku tersebut, ratusan warga terpaksa bertahan di atas atap rumah selama lima hari tanpa evakuasi yang memadai.
Orang panggil-panggil minta bantuan dari atas atap, tapi petugas malah berbalik arah, tidak mau ambil orang. Tolong dicek itu semua, tegasnya.
Larangan menggunakan perahu untuk mengangkut barang-barang milik korban juga memicu kemarahan warga yang merasa dibiarkan dalam kondisi darurat.
Mualem menuntut seluruh laporan kelalaian petugas di lapangan segera diperiksa dan ditindaklanjuti agar tidak terulang pada masa tanggap darurat berikutnya.
Editor: 91224 R-ID Elok

