
Repelita Aceh Besar - Gubernur Aceh Muzakir Manaf mendatangkan tim khusus dari China yang terdiri atas lima orang ahli untuk mempercepat pencarian jenazah korban banjir bandang yang terkubur di bawah timbunan lumpur tebal.
Tim tersebut tiba di Aceh pada Jumat 5 Desember 2025 dan langsung membawa peralatan deteksi canggih yang mampu melacak keberadaan jasad di kedalaman lumpur.
Hari ini ada datang tim dari Cina lima orang untuk mendeteksi mayat yang ada di dalam lumpur dan mereka ada alat untuk mengambil mayat-mayat itu, ungkap Mualem pada Minggu 7 Desember 2025.
Tim China segera dikerahkan ke wilayah-wilayah paling sulit dijangkau seperti Aceh Timur, Aceh Utara, Aceh Tamiang, serta sebagian Bireuen yang masih terisolasi.
Beberapa kampung bahkan hilang tertimbun material longsor dan banjir bandang sehingga pencarian korban dengan peralatan konvensional menjadi sangat terbatas.
Untuk mempercepat distribusi logistik, Mualem memerintahkan pemindahan titik pengambilan sembako dari Banda Aceh ke Krueng Geukueh serta Bandara Malikussaleh agar lebih dekat dengan daerah terdampak.
Hingga Minggu 7 Desember 2025, BNPB mencatat jumlah korban meninggal dunia di Provinsi Aceh akibat rangkaian bencana tersebut mencapai 359 jiwa.
Editor: 91224 R-ID Elok

