Klaim "11.000 Triliun Persen Palsu" dan Buku Putih yang Membongkar Dokumen Akademik

Repelita Jakarta - Pengacara Ahmad Khozinudin yang tergabung dalam tim hukum Roy Suryo menegaskan kembali kliennya, Rismon Sianipar, terkait dugaan dokumen pendidikan Presiden Joko Widodo.

Pernyataan terkenal yang menyebut "11.000 triliun persen palsu" dikemukakan sebagai sebuah ungkapan kiasan untuk menggambarkan tingkat kepalsuan yang diyakini.

Klaim tersebut berdasarkan pada kajian forensik digital yang telah dilakukan, bukan sekadar tuduhan tanpa dasar analisis.

Untuk mempertanggungjawabkan temuan tersebut secara ilmiah, seluruh argumentasi dan metode penyelidikan dituangkan dalam sebuah buku berjudul Jokowi's White Paper.

Buku itu memuat berbagai analisis teknis seperti uji stempel, Error Level Analysis, deteksi tumpang tindih, hingga analisis pola visual dan glyph pada dokumen.

Kajian lengkap dalam bentuk dokumen PDF tersebut disebarkan secara gratis kepada publik dengan izin untuk dicetak selama bukan untuk tujuan komersial.

Pembagian ini disebut sebagai bagian dari komitmen ilmiah semata untuk menyingkap kebenaran dan menegakkan keadilan.

Tim advokasi yang terdiri dari lebih enam puluh pengacara menyatakan mendampingi perjuangan ini yang mereka klaim bebas dari muatan orientasi profit.

Mereka menyatakan telah memperoleh izin resmi untuk mendistribusikan dokumen hasil kajian tersebut kepada masyarakat luas.

Menanggapi pernyataan Presiden Jokowi yang akan menunjukkan dokumennya di pengadilan, tim hukum ini menyatakan keraguan.

Alasannya, mereka meyakini dokumen fisik yang dimaksud telah disita oleh penyidik Polda Metro Jaya dalam proses hukum yang berjalan.

Setelah penetapan tersangka terhadap Rismon Sianipar, mereka berharap kasus ini segera menemui kepastian hukum di meja hijau.

Tujuannya agar tidak meninggalkan hutang sejarah bagi generasi mendatang terkait penyelesaian masalah yang terjadi di era kini.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga