Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Kementan Minta Maaf Soal Beras Rp60 Ribu/Kg, Ternyata Salah Tulis Paket Jadi Harga Fantastis, Warganet: Untung Dicek, Kalau Enggak Lenyap!

Repelita Jakarta - Kementerian Pertanian akhirnya angkat bicara dan memohon maaf kepada publik setelah tabel bantuan logistik untuk korban banjir serta longsor di Sumatra menjadi viral karena mencantumkan harga beras yang terkesan melambung tinggi hingga Rp60 ribu per kilogram.

Data awal yang beredar luas menunjukkan bantuan beras tercatat sebanyak 21.874 dengan nilai Rp1.312.450.000, sehingga perhitungan sederhana warganet langsung menyimpulkan harga per kilogram mencapai angka fantastis yang jauh di atas harga pasar.

Kritik pedas langsung membanjiri media sosial karena harga beras medium di pasaran saat ini hanya berkisar Rp14 ribu per kilogram, membuat banyak pihak menuding adanya ketidakwajaran dalam pelaporan anggaran bantuan bencana.

Pada Senin, 8 Desember 2025, Biro Komunikasi Kementerian Pertanian melalui akun Instagram resmi memberikan klarifikasi sekaligus permintaan maaf atas kekeliruan penulisan satuan dalam tabel tersebut.

Mereka menjelaskan bahwa angka 21.874 yang dimaksud bukan ton atau kilogram, melainkan jumlah paket bantuan di mana setiap paket berisi 5 kilogram beras sehingga total menjadi 109.370 kilogram atau sekitar 109 ton.

Lebih lanjut, Kementan menyatakan bahwa nilai total bantuan beras yang sudah tersalurkan saat ini mencapai 1.200 ton dengan nilai keseluruhan Rp16 miliar, bukan Rp1,3 miliar seperti yang tertulis pada tabel awal.

Jika dihitung ulang, harga per kilogram beras dari bantuan tersebut menjadi sekitar Rp14 ribu, angka yang sudah sesuai dengan harga beras medium di pasaran pada umumnya.

Kementan menegaskan bahwa seluruh bantuan yang disalurkan bukan berasal dari pembelian menggunakan anggaran negara, melainkan donasi langsung dalam bentuk barang dari berbagai mitra swasta dan pihak yang ingin berkontribusi.

Mereka juga mengapresiasi kewaspadaan masyarakat serta warganet yang turut mengawasi penyaluran bantuan logistik ke wilayah terdampak bencana di Sumatra.

Permintaan maaf disampaikan karena kurang sempurnanya penulisan satuan dalam tabel laporan, yang sempat memicu kesalahpahaman luas di tengah kondisi darurat bencana yang membutuhkan kepercayaan publik tinggi.

Klarifikasi ini diharapkan dapat meredam polemik serta mengembalikan fokus pada upaya penyaluran bantuan yang saat ini terus berjalan untuk membantu korban banjir dan longsor di berbagai provinsi Sumatra.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved