Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Gus Kautsar Sebut Kerakusan Manusia ala Iblis Picu Banjir Maut di Sumatera Akibat Pembalakan Liar

Repelita Kediri - Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Ploso Mojo di wilayah ini, KH Abdurrahman Al Kautsar yang lebih dikenal sebagai Gus Kautsar, menyampaikan kecaman tajam terhadap aksi penebangan hutan secara ilegal serta penyalahgunaan sumber daya alam yang dianggap sebagai penyebab utama bencana banjir dahsyat yang merenggut ratusan nyawa di Aceh, Sumatera Barat, serta Sumatera Utara.

Dia menekankan bahwa musibah tersebut bukan hanya gejala alam semata, melainkan akibat dari kurangnya kesadaran dan keserakahan umat manusia dalam mengelola lingkungan.

Gus Kautsar menyoroti betapa banyak kepentingan individu yang mendominasi pengaturan aset alam di berbagai daerah, khususnya di luar Pulau Jawa, sehingga mengakibatkan rusaknya keseimbangan ekosistem secara keseluruhan.

Fenomena penebangan tanpa izin yang merajalela, penambangan liar yang tak terkendali, serta pemangkasan vegetasi tanpa regulasi telah membuat masyarakat di sana menanggung konsekuensinya yang berat.

Hutan-hutan yang dirusak tanpa pertimbangan terhadap kestabilan alam dan habitat sekitar menjadi akar masalah yang harus segera diatasi.

Pernyataan ini disampaikannya selama mengisi sesi pengajian rutin di Teras Gubuk, seperti yang dikutip pada Kamis, 4 Desember 2025.

Gus Kautsar menyatakan bahwa perilaku yang merusak lingkungan seperti ini bertentangan dengan nilai-nilai inti dalam ajaran Islam yang menekankan perlindungan terhadap ciptaan Tuhan.

Dia mengacu pada hadis yang menyatakan bahwa seorang Muslim yang autentik adalah orang yang mampu memberikan rasa aman kepada orang lain, bukan malah menimbulkan kehancuran dan penderitaan.

Segala bentuk kerusakan di daratan maupun lautan yang kita saksikan belakangan ini sepenuhnya disebabkan oleh ulah tangan manusia sendiri.

Dampaknya yang luar biasa ini diharapkan bisa membangkitkan kesadaran kolektif agar kita menghentikan tindakan destruktif tersebut secepat mungkin.

Gus Kautsar menyebut bahwa keserakahan merupakan sumber dari segala bentuk malapetaka yang menimpa umat manusia.

Dia merujuk pada ucapan Sayyidina Ali yang mengatakan bahwa sifat rakus adalah asal muasal segala kejahatan, dan itu merupakan karakter dasar dari setan.

Siapa saja yang merasa senang merebut hak milik orang lain, menghancurkan kawasan hutan, atau mengambil alih sesuatu yang bukan miliknya, berarti sedang mencontoh perilaku iblis yang tercela.

Dia juga menyinggung tentang ketidakadilan lingkungan yang semakin parah di masyarakat kita saat ini.

Pelaku penebangan ilegal yang jelas-jelas melakukan kezaliman mungkin sekarang sedang santai menikmati kopi mereka tanpa rasa bersalah.

Namun, ribuan warga sipil yang tidak bersalah harus menjadi korban dari bencana alam yang sebenarnya bisa dicegah.

Dalam situasi kerusakan yang semakin luas ini, Gus Kautsar mengundang semua pihak di negeri ini untuk melakukan pertobatan ekologis sebagai bentuk tanggung jawab moral bersama.

Pertobatan itu berarti menghentikan segala bentuk perusakan, memulihkan relasi harmonis dengan alam semesta, dan menerapkan prinsip kelestarian untuk generasi mendatang.

Salah satu langkah nyata dari pertobatan tersebut adalah pemerintah harus mengambil tindakan tegas seperti program penghijauan skala besar di daerah-daerah yang rusak.

Dia menegaskan bahwa upaya reboisasi harus menjadi agenda utama setelah melihat banyaknya kerugian yang ditimbulkan oleh kerusakan masif ini.

Semoga pemerintah benar-benar bertindak cepat dalam melakukan penanaman kembali pohon-pohon untuk memulihkan ekosistem yang terganggu.

Di penghujung pesannya, Gus Kautsar menyampaikan doa khusus bagi para korban yang terdampak di Aceh, Padang, Sibolga, serta berbagai kawasan di Sumatera lainnya.

Dia berharap agar mereka yang hilang bisa segera ditemukan, para korban yang meninggal dunia memperoleh pengampunan dari Yang Maha Kuasa, dan semoga bencana ini menjadi yang terakhir bagi seluruh rakyat Indonesia.

Indonesia sebagai negara yang luar biasa ini penuh dengan karunia dari Tuhan, sehingga kita semua wajib menjaganya sebagai wujud syukur yang tulus.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved