:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/PUrbaya-mau-bekukan-bea-cukai.jpg)
Repelita Jakarta - Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Djaka Budhi Utama, menyampaikan tanggapan tegas terhadap peringatan keras dari Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang sempat mengusulkan pengembalian mekanisme kepabeanan ke era Orde Baru bila perbaikan internal tidak menunjukkan kemajuan signifikan.
Dia menegaskan dedikasinya untuk melakukan perubahan positif di lembaga tersebut ke depannya.
Yang pasti, Bea Cukai ke depan akan berupaya untuk lebih baik, katanya dengan mantap selama konferensi pers tentang pemusnahan barang kena cukai ilegal di Kantor Wilayah DJBC setempat, pada Rabu 3 Desember 2025.
Djaka menekankan dua fondasi utama dalam rencana perbaikan di DJBC, yakni perubahan pola budaya organisasi serta penguatan sistem pengawasan secara menyeluruh.
Mulai dari kultur, meningkatkan kinerja, kemudian meningkatkan pengawasan apakah itu di pelabuhan, di bandara.
Tentunya kita akan memperbaiki semua pelayanan, tambahnya sambil menandaskan bahwa kemajuan dalam layanan harus bisa langsung dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa pengecualian.
Selain itu, DJBC sudah mulai menerapkan berbagai inisiatif konkret, termasuk penggunaan teknologi kecerdasan buatan untuk memberantas praktik underinvoicing yang merugikan negara, di mana pelaku melaporkan nilai impor lebih rendah dari yang seharusnya.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa sendiri telah menetapkan batas waktu satu tahun penuh untuk menyaksikan hasil konkret dari reformasi Bea Cukai, dengan penekanan khusus pada penanggulangan underinvoicing dalam ekspor serta pencegahan masuknya barang terlarang ke wilayah tanah air.
Djaka Budhi Utama menyikapi target tersebut dengan sikap positif yang tinggi.
Harus optimistis.
Kalau kita enggak optimistis, tahun depan kita selesai semua.
Apakah mau pegawai Bea Cukai dirumahkan makan gaji buta?
Tentu tidak akan mau, tandasnya dengan nada penuh semangat untuk memotivasi seluruh jajarannya.
Oleh karena itu, dia menekankan bahwa proses perbaikan ini memerlukan partisipasi aktif dari masyarakat luas agar berhasil optimal.
Reformasi akan mencakup berbagai bidang, mulai dari peningkatan kemampuan sumber daya manusia dan fasilitas pendukung, hingga yang paling krusial yaitu membersihkan persepsi negatif di kalangan publik.
Mungkin image di masyarakat bahwa Bea Cukai adalah sarang pungli itu sedikit demi sedikit kita hilangkan, tutupnya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

