Data terkini dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana per Rabu malam 3 Desember 2025 mengindikasikan lonjakan jumlah korban yang telah diverifikasi secara teliti oleh tim terkait.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Abdul Muhari menyatakan bahwa total korban meninggal dunia mencapai 770 orang setelah proses validasi selesai dilakukan.
Sebelumnya informasi di laman resmi lembaga tersebut sempat mencantumkan angka 810 jiwa namun setelah pengecekan ulang angka tersebut disesuaikan menjadi 770 jiwa untuk memastikan akurasi data.
Distribusi korban tewas tersebar di tiga provinsi dengan Sumatera Utara mencatatkan 299 jiwa sementara Aceh mencapai 277 jiwa dan Sumatera Barat menyumbang 194 jiwa dalam catatan tersebut.
Tim pencarian dan penyelamatan masih aktif bekerja di lapangan sehingga Badan Nasional Penanggulangan Bencana memperkirakan kemungkinan besar jumlah korban jiwa akan terus meningkat seiring berjalannya operasi.
Bencana alam ini tidak hanya menyebabkan hilangnya nyawa manusia tetapi juga menghancurkan ribuan hunian serta infrastruktur penting yang tersebar di 50 kabupaten pada ketiga provinsi yang terdampak.
Secara rinci tercatat sebanyak 10.300 unit rumah mengalami kerusakan di mana 3.300 di antaranya mengalami rusak berat sementara sisanya tergolong rusak sedang hingga ringan berdasarkan penilaian awal.
Fasilitas umum menjadi sasaran utama kehancuran dengan jembatan mencapai tingkat kerusakan hingga 45,48 persen diikuti oleh bangunan pendidikan yang rusak sebesar 32,92 persen serta tempat ibadah yang terdampak hingga 20,21 persen dari total yang ada.
Secara keseluruhan bencana ini memengaruhi sekitar 3,2 juta penduduk di wilayah tersebut di mana Sumatera Utara menjadi daerah dengan jumlah warga terdampak paling tinggi yakni mencapai 1,6 juta jiwa menurut data terkumpul.
Untuk merespons situasi darurat kemanusiaan ini Presiden Prabowo Subianto telah mengunjungi empat titik lokasi paling parah terkena dampak termasuk Tapanuli Tengah serta Medan di Sumatera Utara kemudian Aceh Tenggara dan Padang Pariaman pada Senin 1 Desember 2025.
Dalam pertemuan dengan para pengungsi di Aceh Tenggara Presiden Prabowo menegaskan bahwa dana negara untuk penanggulangan bencana telah dialokasikan secara memadai guna mendukung proses pemulihan dan bantuan bagi korban.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

