[HEBOH] Mbak Rara Diusir dari Konser BLACKPINK, Klaim Sebagai Pawang Hujan Resmi Jadi Sorotan

 

Repelita Jakarta - Sosok Mbak Rara, yang dikenal publik sebagai pawang hujan, kembali menjadi bahan perbincangan hangat di media sosial.

Perempuan yang pernah viral karena aksinya di ajang MotoGP Mandalika itu disebut-sebut diusir dari konser BLACKPINK di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, awal November 2025 lalu.

Isu tersebut bermula dari unggahan akun TikTok @babunya_mbajon pada 2 November 2025 yang menampilkan video Mbak Rara berada di sekitar kawasan GBK dengan pakaian khasnya. Dalam narasi video itu disebutkan bahwa dirinya mengaku sebagai pawang hujan konser BLACKPINK, meski tidak memiliki ID card resmi dari promotor acara.

Namun, aksinya disebut tidak berjalan mulus. Petugas keamanan yang berjaga di sekitar venue meminta Mbak Rara untuk keluar dari area konser karena tidak memiliki izin resmi dari penyelenggara.

"Mau denger nggak yang ngaku-ngaku jadi pawang di BP kemarin?? Dan berakhir diusir sama security BP," tulis narasi dalam video yang viral tersebut.

Masih di akun yang sama, muncul pula unggahan lanjutan berisi sindiran terhadap Mbak Rara. "Kasian sih tiba-tiba nyelonong masuk venue dengan gimmick sebagai pawang hujan. Nggak pakai id card, nggak pake gelang pulang.. rara raraaa," tulisnya dalam caption.

Video berikutnya menunjukkan interaksi Mbak Rara dengan petugas keamanan konser. Dalam tayangan itu, Mbak Rara tampak menjelaskan bahwa dirinya mendapat kiriman foto dan pesan untuk datang ke konser di hari kedua. Petugas kemudian menjawab dengan sopan, “Ya sudah gini aja, mbak tunggu di depan aja.”

Selain soal pengusiran, penampilan Mbak Rara juga menarik perhatian warganet. Ia datang dengan busana serba pink mencolok yang membuatnya mudah dikenali di antara kerumunan.

Beberapa waktu kemudian, akun TikTok @indhieyy ikut mengunggah video serupa dan menyertakan komentar dari seseorang yang mengaku anak dari pawang hujan resmi yang ditunjuk oleh promotor konser BLACKPINK. Dalam komentarnya, ia menegaskan bahwa ayahnya lah yang ditugaskan menjadi pawang hujan resmi selama dua hari penyelenggaraan konser, bukan Mbak Rara.

Unggahan tersebut membuat publik semakin ramai membahas status kehadiran Mbak Rara di konser BLACKPINK.

Menanggapi hal itu, Mbak Rara akhirnya memberikan klarifikasi melalui akun Instagram pribadinya, @rarapawang_cahayatarot. Dalam unggahan pada 3 November 2025, ia menuliskan bahwa dirinya memang hadir di GBK dan turut mendoakan agar cuaca tetap cerah selama konser berlangsung.

"Kenangan manis pas tanggal 02/11/2025 di bawah langit GBK, pokoknya seru atas kasih sayang Tuhan dan restu alam semesta cuaca bawah langit GBK saat ada konser atau laga sepakbola juga event lainnya itu lebih hoki," tulis Mbak Rara.

Ia juga menegaskan bahwa dirinya bukan bekerja sendirian, melainkan menjadi bagian dari tim doa yang bertugas menjaga cuaca agar tidak turun hujan selama konser berlangsung.

"Pas ada banyak tim doanya di antaranya aku mbak Rara yang on duty jadi tim hore hore sebagai pawang hujan cuaca diberikan cerah juga pas aku mau handle jarak jauh itu via chat WA dikirimin foto dan videonya bisa bagus happy," lanjutnya.

Unggahan tersebut diserbu ribuan komentar warganet. Sebagian besar mempertanyakan apakah dirinya benar diundang oleh promotor atau hanya datang atas inisiatif pribadi.

Meski menuai kontroversi, sosok Mbak Rara tetap menjadi perhatian publik. Ia dikenal luas karena kiprahnya di berbagai acara besar, termasuk upacara pembukaan Asian Games 2018 dan kampanye Presiden Joko Widodo.

Pemilik nama lengkap Rara Istiati Wulandari itu juga diketahui bernaung di bawah Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), perusahaan BUMN yang sering menangani acara berskala internasional.

Namanya melejit setelah dipercaya menjadi pawang hujan resmi di ajang MotoGP Mandalika pada Maret 2022, berkat rekomendasi Menteri BUMN Erick Thohir yang menilai kemampuannya terbukti efektif menjaga kondisi cuaca di berbagai kegiatan besar.

Kini, dengan insiden di konser BLACKPINK, nama Mbak Rara kembali mencuri sorotan publik. Sebagian menganggapnya sebagai hiburan, namun tidak sedikit pula yang menilai aksinya terlalu berlebihan. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga