Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Gerindra Kompak Tolak Budi Arie Gabung: Oportunis hingga Rumor Judol Bikin Panas Internal Partai

 

Repelita Jakarta - Organisasi pemuda yang menjadi bagian dari Partai Gerindra, yaitu Tunas Indonesia Raya atau Tidar, beserta sejumlah Dewan Pimpinan Cabang Gerindra, secara tegas menentang rencana Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, untuk bergabung dengan partai mereka.

Pengamat urusan politik, Jamiluddin Ritonga, menilai bahwa sikap penolakan ini sangat masuk akal karena Tidar dan para pimpinan cabang ingin terus mempertahankan prinsip-prinsip dasar yang menjadi pondasi Gerindra sejak awal.

"Untuk itu, Tidar dan DPC tidak ingin orang-orang oportunis seperti Budi Arie masuk begitu saja ke Gerindra," katanya dalam pesan singkat, Rabu (12/11).

"Bagi Tidar dan DPC, orang oportunis bisa jadi dinilai dapat merusak soliditas dan kohesivitas Gerindra. Karena itu, lebih baik menolaknya agar keutuhan internal Gerindra dapat terjaga," sambung Jamiluddin.

Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa Tidar serta DPC kemungkinan besar sudah memahami alasan sebenarnya di balik keinginan Budi Arie untuk bergabung, yang mungkin tidak memberikan manfaat positif bagi partai tersebut.

Jamiluddin kemudian menguraikan beberapa kemungkinan alasan yang mendorong Budi Arie untuk mendekati partai yang identik dengan simbol kepala garuda itu sebagai pilihan baru dalam karir politiknya.

Pertama, Budi Arie mungkin mencari bentuk perlindungan dalam ranah politik karena adanya desas-desus yang menghubungkannya dengan aktivitas judi daring yang sedang menjadi sorotan.

"Kalau rumor (judol) itu benar, maka Budi Arie merasa perlu berlindung di Gerindra. Harapannya, aparat akan sungkan memproses kasusnya karena sebagai kader partai berkuasa," bebernya.

Dia berpendapat bahwa Tidar dan DPC jelas tidak mau partai mereka dijadikan tempat persembunyian, terutama jika hal itu berhubungan dengan pelanggaran hukum yang serius.

Apalagi, Presiden Prabowo Subianto dikenal tidak akan memberikan perlindungan bagi siapa pun yang terlibat masalah hukum, sehingga penolakan ini sejalan dengan prinsip kepemimpinan tersebut.

"Jadi, bila itu motifnya, maka Budi Arie tampaknya salah memilih partai. Sebab, Prabowo tidak akan melindungi kadernya yang bermasalah hukum. Hal ini juga kiranya menjadi dasar Tidar dan DPC menolak Budi Arie," terang Jamiluddin.

"Budi Arie akan sia-sia berlabuh ke Gerindra bila motifnya ingin mendapatkan perlindungan politik. Sebab, Prabowo tidak akan mentolerir kadernya yang bermasalah hukum," katanya.

Kedua, Jamiluddin menyebutkan bahwa Budi Arie mungkin saja bergabung atas arahan dari Joko Widodo untuk memperkuat posisi pasangan Prabowo dan Gibran dalam dinamika politik nasional.

Penguatan ini dianggap perlu guna mempersiapkan langkah selanjutnya menuju Pemilihan Presiden tahun 2029, di mana Budi Arie hanya berperan sebagai pelaksana dari strategi yang lebih besar.

"Motif ini kiranya milik Jokowi, sementara Budi Arie hanya pion," jelasnya.

Ketiga, alasan lain adalah upaya Budi Arie untuk melindungi kelangsungan karir politiknya dengan bergabung ke partai yang sedang memegang kekuasaan utama di pemerintahan.

"Budi Arie akan dapat menjaga eksistensi kariernya bila berada di partai berkuasa. Pihak lain akan sungkan mengganggunya, termasuk menyingkirkannya dari perpolitikan nasional," tutur Jamiluddin.

Menurutnya, berbagai kemungkinan alasan tersebut menjadi dasar mengapa Budi Arie tertarik untuk bergabung, sehingga Gerindra harus waspada dalam mengambil keputusan penerimaan anggota baru.

Di pandangan Tidar dan DPC, kehadiran Budi Arie justru membawa banyak pandangan negatif yang bisa merugikan citra partai secara keseluruhan.

"Hal ini tentu sudah sangat merugikan Gerindra bila menampungnya. Gerindra dinilai akan banyak mendapat negatifnya daripada positifnya bila menerima Budi Arie," tutupnya. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved