
Repelita Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap alasan di balik keterlambatan pengumuman penyelidikan dugaan korupsi proyek Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) Jakarta-Bandung atau Whoosh.
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menjelaskan bahwa proses penyelidikan telah dimulai sejak awal tahun 2025, namun dilakukan secara tertutup karena mengikuti dua jalur investigasi yang berlaku di internal lembaga.
Ia menyebut bahwa penyelidikan dapat berasal dari laporan masyarakat maupun pengembangan perkara yang telah ditangani sebelumnya oleh KPK.
Menurut Budi, dalam kasus Whoosh, kedua jalur tersebut berjalan bersamaan, sehingga proses pengumpulan informasi dilakukan secara bertahap dan hati-hati.
Budi menyampaikan bahwa KPK telah melakukan case building sejak awal, sambil menerima pengaduan dari masyarakat yang menjadi bagian penting dalam proses penyelidikan.
Ia mengimbau masyarakat yang memiliki informasi atau data pendukung terkait proyek Whoosh agar menyampaikannya langsung kepada KPK.
Menurutnya, partisipasi publik sangat dibutuhkan untuk melengkapi keterangan yang sedang dikumpulkan oleh tim penyelidik.
Budi menegaskan bahwa KPK tidak pernah menutup diri terhadap masukan dari masyarakat, dan semua informasi akan diverifikasi secara menyeluruh sebelum dijadikan dasar hukum.
Ia menjelaskan bahwa proses verifikasi mencakup validasi data awal, kelengkapan informasi, serta pelacakan keterangan tambahan dari berbagai pihak terkait.
Meski penyelidikan telah berlangsung sejak awal tahun, KPK belum dapat membuka substansi perkara karena masih berada dalam tahap pengumpulan bukti dan keterangan.
Budi menyampaikan bahwa tim penyelidik terus bekerja untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan guna mengungkap dugaan penggelembungan anggaran dalam proyek kereta cepat tersebut.
Ia juga menanggapi pernyataan mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, yang sempat diminta KPK untuk menyampaikan informasi terkait dugaan korupsi proyek Whoosh.
Menurut Budi, informasi dari Mahfud MD dianggap sebagai bentuk partisipasi publik yang positif dan dapat membantu proses penyelidikan.
Dalam unggahan di akun X pada Minggu, 19 Oktober 2025, Mahfud menulis, "Agak aneh ini, KPK meminta saya melapor tentang dugaan mark up Whoosh."
Ia menegaskan bahwa dirinya bersedia memberikan informasi jika dipanggil oleh KPK, namun tidak dalam kapasitas sebagai pelapor resmi (*).
Editor: 91224 R-ID Elok

