Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Miris! Pemblokiran Rekening Hambat Pembangunan Masjid, Ustaz Das’ad Latif Belum Bisa Bayar Semen dan Besi

 

Repelita Makassar - Penceramah kondang Ustaz Das’ad Latif mengalami secara langsung dampak kebijakan pemerintah terkait pemblokiran rekening tidak aktif atau dormant.

Meski Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengumumkan telah membuka kembali ratusan juta rekening yang sebelumnya diblokir, kenyataan di lapangan ternyata berbeda.

Dalam sebuah video yang beredar luas dan menjadi sorotan publik, Ustaz Das’ad terlihat memegang map berwarna merah sambil menyampaikan bahwa rekeningnya diblokir.

Video tersebut diketahui direkam pada Kamis, 7 Agustus 2025.

Ia menjelaskan bahwa pada hari itu berencana membayar besi dan semen untuk pembangunan masjid yang sedang ia kerjakan.

Ketika mendatangi bank pemerintah untuk mengambil tabungan, pihak bank menyampaikan bahwa rekeningnya telah diblokir karena tidak aktif selama tiga bulan terakhir.

Ustaz Das’ad mengungkapkan kebingungannya, mengingat selama ini pemerintah gencar mengajak masyarakat untuk menabung.

Menurutnya, menabung berarti menyimpan uang dan tidak selalu harus melakukan transaksi keluar-masuk secara rutin.

Namun, ia heran karena justru setelah menyimpan uang, rekeningnya diblokir padahal jumlah saldonya tidak besar.

Ia berharap pemerintah mengambil kebijakan yang lebih bijak dan tidak menimbulkan keresahan masyarakat, apalagi bagi rakyat kecil.

Menurutnya, pemblokiran rekening dormant mungkin dimaksudkan untuk tujuan baik, tetapi cara pelaksanaannya perlu diperbaiki agar tidak merugikan masyarakat.

Ustaz Das’ad menegaskan bahwa setiap kebijakan seharusnya membawa kemaslahatan umat.

Ia menilai pemerintah memiliki sumber daya manusia berpendidikan tinggi dan digaji negara untuk mengelola keuangan publik, sehingga kebijakan yang dibuat seharusnya tidak justru menyusahkan masyarakat.

Meskipun ia mengaku tidak ahli di bidang perbankan atau ekonomi, ia menilai falsafah negara adalah melayani masyarakat.

Baginya, menabung di bank dimaksudkan untuk keamanan dan membantu negara, bukan untuk menghadapi risiko seperti pemblokiran.

Ia juga berharap kejadian ini hanya menimpa dirinya dan tidak dialami masyarakat lain yang kondisinya lebih sulit.

Dalam pesannya, ia meminta agar pemerintah tidak menganggap kritik ini sebagai bentuk perlawanan, melainkan masukan untuk memperbaiki sistem pengelolaan keuangan negara.

Hingga kini, ia memastikan rekeningnya belum dibuka kembali sehingga pembangunan masjid yang ia kerjakan masih tertunda akibat keterlambatan pembayaran bahan bangunan.

Sebelumnya, Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menyatakan seluruh rekening dormant yang jumlahnya mencapai 122 juta telah dibuka kembali dan dikembalikan ke pihak perbankan pada Selasa, 5 Agustus 2025 di Jakarta.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved