Gibran Diduga Dalang Isu One Piece, Merusak Citra Prabowo

 

Repelita Jakarta - Isu pengibaran bendera bajak laut One Piece di sejumlah daerah menjelang HUT RI ke-80 memunculkan dugaan kuat terhadap keterlibatan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie menilai, tidak berlebihan jika publik menyoroti Gibran sebagai aktor di balik fenomena tersebut.

Menurutnya, indikasi itu terlihat sejak momen debat pilpres lalu, di mana Gibran dua kali mengenakan atribut dengan logo bajak laut yang identik dengan tokoh dalam serial animasi dan komik.

Jerry mengungkapkan bahwa Gibran juga kerap memperlihatkan ketertarikan terhadap ikon-ikon budaya pop Jepang, termasuk Naruto, yang disebutnya sebagai tokoh favorit sang wakil presiden.

Selain dalam debat, Gibran pernah tampil mengenakan atribut One Piece saat menghadiri acara silaturahmi Desa Bersatu di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 13 November 2023.

Baca Juga

• KPK Tegur Khalid Basalamah karena Ungkap Pengembalian Uang Visa Haji yang Masih Jadi Materi Penyidikan
• [HEBOH] Surat Edaran MTsN 2 Brebes Soal Keracunan MBG Tuai Sorotan, BGN dan Kepsek Klarifikasi Isi Formulir
• Rizal Fadillah Desak Prabowo Adili Jokowi dan Makzulkan Gibran demi Selamatkan Bangsa
• Massa Geruduk Kejagung Tuntut Penangkapan Silfester Matutina dan Ancaman Copot Jaksa Agung

Ia juga terlihat memakai simbol serupa saat mendatangi kediaman Presiden Prabowo Subianto.

Bagi Jerry, rangkaian kejadian ini memiliki keterkaitan dengan maraknya pengibaran bendera One Piece di berbagai daerah saat ini, termasuk di Solo yang disebut-sebut mendapat toleransi dari Wali Kota Respati Ardi.

“Fenomena ini berpotensi merusak citra Presiden Prabowo. Karena itu, saya mendorong DPR untuk mengusut tuntas siapa dalang, pelaku, dan pihak pendukung di balik isu ini,” tegas Jerry pada Senin malam, 4 Agustus 2025.

Sejauh ini, aparat keamanan telah mengambil langkah terhadap pihak yang mengibarkan bendera tersebut, terutama ketika dianggap menyaingi eksistensi bendera Merah Putih menjelang peringatan kemerdekaan.

Namun di sisi lain, sejumlah kalangan elite menilai fenomena ini tidak lebih dari bentuk kebebasan berekspresi yang tidak perlu dibesar-besarkan. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok