Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Dikira Petugas Dukcapil, Ternyata Penipu! Modus Aktivasi IKD Palsu Kini Sasar Ponsel dan Data Pribadi Warga

Jangan Gegabah! Waspadai Penipuan Berkedok Aktivasi IKD – Disdukcapil Kota  Surabaya

Repelita Jakarta - Di tengah percepatan digitalisasi layanan kependudukan, masyarakat kini menghadapi ancaman penipuan yang mengatasnamakan aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD).

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta memperingatkan bahwa modus ini tidak hanya menargetkan warga biasa, tetapi juga menyasar pejabat internal instansi.

Kepala Disdukcapil DKI Jakarta, Denny Wahyu Haryanto, mengungkapkan bahwa seorang kepala bidang di Dukcapil pernah dihubungi oleh pelaku yang mengaku sebagai staf humas kecamatan.

Ia menambahkan, penipuan ini terjadi di seluruh Indonesia dengan pelaku memanfaatkan momen aktivasi IKD untuk mencuri data pribadi warga.

Sebagai respons, Direktorat Jenderal Dukcapil Kemendagri telah menerbitkan surat edaran sejak 5 Juni 2025 yang menegaskan bahwa aktivasi IKD hanya dapat dilakukan secara langsung oleh petugas resmi.

Aktivasi resmi bisa dilakukan di kantor Dukcapil maupun melalui program jemput bola yang melibatkan pengurus RT/RW, dan tidak melalui telepon atau aplikasi tidak resmi.

Kasus di Bekasi memperlihatkan eskalasi modus penipuan dengan seorang warga bernama Adrian kehilangan Rp66 juta setelah mengikuti instruksi pelaku.

Adrian diarahkan untuk mengunduh aplikasi palsu dari situs tidak resmi serta mengaktifkan fitur aksesibilitas yang memungkinkan pelaku mengendalikan ponselnya dari jarak jauh.

Modus serupa juga terjadi di Pekanbaru dan Gunungkidul, di mana pelaku mengirim pesan WhatsApp atau SMS meminta data pribadi seperti NIK, foto KTP, dan kode OTP.

Kepala Disdukcapil Pekanbaru, Irma Novrita, menegaskan bahwa tidak ada petugas yang menawarkan aktivasi IKD melalui telepon atau pesan elektronik lainnya.

Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, Nuchbatillah, mengaku pernah dihubungi oleh seseorang yang mengaku dari layanan Dukcapil Terpadu.

Ia menceritakan, ketika menanyakan nama Kasudinnya, jawaban yang diberikan salah, sehingga langsung menyadari bahwa itu penipuan.

Nuchbatillah mendesak agar sosialisasi mengenai prosedur aktivasi IKD dilakukan secara masif agar masyarakat tidak menjadi korban berikutnya.

Dirjen Dukcapil, Teguh Setyabudi, menegaskan bahwa aktivasi IKD tidak pernah dilakukan melalui telepon, SMS, atau tautan tidak resmi, dan jika ada komunikasi seperti itu, dapat dipastikan sebagai penipuan.

Disdukcapil juga mengimbau masyarakat agar tidak sembarangan membagikan data pribadi, khususnya OTP dan NIK, kepada pihak yang tidak dikenal.

Aktivasi resmi hanya dapat dilakukan melalui aplikasi “Identitas Kependudukan Digital” yang tersedia di Play Store dan App Store.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok


Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved